Dewasa ini, kita semakin kerap dihadapkan oleh isu-isu globalisasi yang menyerang di berbagai bidang kehidupan. Tidak ada tameng sekalipun untuk bersembunyi atau sekedar menghindar dari kekuatan pengaruh-pengaruh globalisasi, khususnya dalam bidang sarjana pendidikan bahasa Arab.
Pada dasarnya, jurusan pendidikan bahasa Arab dirancang untuk melahirkan pengajar profesional di bidang bahasa Arab. Paradigma ini seolah memberikan sirene kepada kita bahwa bidang ini hanya berfokus mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab.
Meskipun benar begitu, eksistensi sarjana pendidikan bahasa Arab tetap dapat bernaung dari gelapnya makar globalisasi sekaligus memanfaatkan filantropi dari Tuhan melalui era ini.
Makna globalisasi sendiri adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Menurut Edison A. Jamli, globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan.
Kemudian ditawarkan dan diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Realitas globalisasi ini tidak semuanya baik dan tidak semuanya buruk.
Karena itu, kita sebagai sarjana pendidikan khusus dalam bidang bahasa Arab, harus menyikapi lewat berbagai bentuk artikulasi yang kritis namun tetap proporsional.
Lantas, adakah peluang globalisasi bagi sarjana pendidikan bahasa Arab?
Tentu saja peluang bagi sarjana PBA sangat terbuka lebar. Menyebar luaskan pendidikan terkait bahasa arab semakin mudah. Memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini bukanlah sebuah aib bagi para sarjana di bidang ini.
Pilihan bekerja secara daring ataupun luring berada di tangan anda. Berbagai media sosial bisa juga menjadi wasilah bahan ajar di zaman sekarang.
Ketertarikan lembaga-lembaga pendidikan kepada SDM dalam bidang ini semakin meruak. Pemikiran dan perasan 'butuh' masyarakat akan pentingnya bahasa Arab sudah mulai tumbuh di dalam sanubari mereka.