Lihat ke Halaman Asli

Laila Achmad

Mahasiswa

Hobi Minum Manis, Penyakit Diabetes Menghantui Generasi Muda

Diperbarui: 13 Juli 2024   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era modern ini, tren gaya hidup yang tidak sehat semakin mengancam kesehatan generasi muda. Salah satu kebiasaan yang menjadi perhatian adalah konsumsi minuman manis, yang dapat menjadi pemicu utama diabetes mellitus pada usia muda.

Minuman manis seperti soda, minuman energi, dan minuman buatan lainnya sering kali mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Konsumsi berlebihan gula dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap hormon insulin yang penting untuk mengatur kadar gula darah.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko diabetes pada generasi muda meliputi:


- Pendidikan Kesehatan: Meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif konsumsi gula berlebihan, termasuk kampanye di sekolah dan komunitas untuk mengedukasi anak-anak dan orang tua tentang pentingnya makanan sehat.

- Mendorong Minuman Sehat: Menggantikan minuman manis dengan air putih, teh herbal, atau minuman rendah kalori yang lebih sehat.

- Pola Makan Sehat: Memasukkan lebih banyak buah, sayuran, dan sumber protein seimbang dalam diet harian, serta mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi gula.

Penting untuk mengenali gejala diabetes pada usia muda, seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, kelelahan yang berlebihan, dan perubahan berat badan yang tidak wajar. Deteksi dini memungkinkan untuk memulai pengelolaan yang efektif dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Hobi minum manis bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga merupakan faktor risiko utama bagi diabetes pada generasi muda. Dengan mengubah kebiasaan konsumsi dan mempromosikan gaya hidup sehat sejak dini, kita dapat melindungi kesehatan anak-anak dan remaja dari ancaman diabetes. Langkah-langkah pencegahan yang diambil sekarang dapat membawa dampak besar dalam mengurangi prevalensi diabetes di masa depan. Ingatlah, pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline