Dianetes Melitus Tipe 2
Meningkatkan angka harapan hidup selalu dikaitkan dengan perubahan gaya hidup terutama yang berkaitan dengan penyakit degeneratif kronis khususnya diabetes melitus. Dari data International Diabetes Federation1 memperkirakan lebih dari 387 juta orang diseluruh dunia terdiagnosis penyakit DM pada tahun 2035 jumlah ini akan meningkat hingga 592 juta orang. Sekitar 90% pengidap penyakit DM adalah pengidap DM tipe 2. Diabetes Melitus tipe 2 merupakan kombinasi dari ketidakmampuan sel untuk merespon insulin (resistensi insulin) dan kompensasi sekresi insulin yang tidak memadai, sehingga glukosa gagal diserap kedalam sel otot dan hati.
Manfaat Latihan Fisik pada Penderita DM tipe 2
Penelitian di Finlandia (Finnish Diabetes Prevention Study) menunjukkan bahwa sekelompok intervensi dengan latihan fisik selama minimal 30 menit setiap hari dengan intensitas sedang mempengaruhi penurunan risiko 39% dari penyakit diabetes.
Meningkatnya intensitas aktivitas fisik memicu tubuh untuk menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar kerja otot. Sehingga aktivitas fisik akan menyebabkan peningkatan penyerapan glukosa kedalam otot. Kontraksi otot merangsang penyerapan glukosa darah melalui mekanisme yang tidak melibatkan insulin. Sehingga penyerapan glukosa darah kedalam otot berjalan normal ketika kerja insulin terganggu pada diabetes melitus tipe 2.
Aktivitas fisik memiliki peran penting dalam pencegahan dan pengendalian resistensi insulin, membantu mengendalikan kadar gula dalam darah, serta meningkatkan kualitas hidup. Akan tetapi latihan harus dilakukan secara teratur agar dapat memberikan manfaat jangka panjang. Pemberian program latihan yang dapat meningkatkan aktivitas fisik sangatlah penting bagi penderita diabetes melitus tipe 2 untuk mencapai kesehatan yang optimal.
