Lihat ke Halaman Asli

Cegah Anak dari Stunting! Mahasiswi Sejarah KKN TIM II Undip 2023 Memberikan Buku Saku Stunting

Diperbarui: 8 Agustus 2023   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

CEGAH ANAK DARI STUNTING! Seorang Mahasiswi Sejarah KKN TIM II Undip 2023 Mengadakan Pendampingan dan Memberikan Buku Saku Pencegahan Stunting di Posyandu Nusa Indah IV Desa Serut

kteguhm #kkntimiiperiode2023 #p2kkn #kknundip #lppmundip #undip

Serut(5/8/2023) -- Stunting adalah kondisi dimana anak balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang mengakibatkan tubuh menjadi lebih rendah dari standar usianya. Berdasarkan hasil data dari Survei Status Gizi Indonesia (SGGI) pada tahun 2022, prevalensi  stunting di Indonesia berada pada anak 21,6 persen.

Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Stunting pada bulan Agustus 2017 lalu, yang menekankan pada kegiatan konvergensi di tingkat Nasional, Daerah dan Desa, untuk memprioritaskan kegiatan intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada1.000 hari pertama kehidupan hingga sampai dengan usia 6 tahun. 

Dikutip dari artikel Kompas, Presiden Jokowi telah menargetkan angka  stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen pada 2024. Penurunan  stunting di Indonesia saat ini tengah ditangani secara serius oleh pemerintah. Terbukti, angka  stunting berhasil diturunkan menjadi 26,9 persen pada 2020. Sebelumnya, angka  stunting di 2017 mencapai 29,6 persen. Andre selaku kepala dusun menyatakan bahwa penurunan  stunting akan berhasil apabila para menteri dan kepala daerah hingga  sampai posisi terendah terus mendukung program itu.  

Pihak Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa  stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak- anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita  stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.

 

Sampul depan buku saku pencegahan stunting/dokpri

Dengan adanya permasalahan tersebut, seorang mahasiswi yang sedang menjalani KKN Undip Tim II2023/2024 di Desa Serut, Nguter, Sukoharjo, Laila Ni'matul Istiqomah atau yang kerap dipanggil Ella, berinisiatif untuk mengadakan program kerja pembuatan buku saku tentang pencegahan  stunting. Penyerahan " Buku Saku Pencegahan Stunting " dilaksanakan di Posyandu Nusa Indah IV di Dusun Jumok, Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu,5/8/2023 lalu. 

Kegiatan penyuluhan dan penyerahan buku saku ini diadakan bersamaan dengan acara rutin posyandu yang didampingi oleh Kepala Dusun setempat, Bapak Andre. Setelah acara posyandu selesai, salah satu mahasiswi KKN, Ella mulai menjelaskan kepada ibu- ibu kader posyandu mengenai materi tentang pencegahan  stunting yang ada di dalam buku saku tersebut. 

Materi yang disampaikan oleh seorang mahasiswi KKN Undip ini antara lain pengertian stunting; penyebab stunting; ciri- ciri stunting; dampak stunting; dan cara mencegah  stunting melalui Perilaku Hidup Bersih & Sehat( PHBS), memperhatikan tumbuh kembang dan pola asuh anak, pemanfaatan lahan kosong di pekarangan menjadi kebun gizi, serta memberikan gizi protein dan omega- 3 yang cukup dari ikan segar pada anak.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline