Lihat ke Halaman Asli

Laila Najmi

Mahasiswa

Bahayanya Jajanan Pasar bagi Kesehatan

Diperbarui: 27 November 2019   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Rhodamin B adalah pewarna tekstil yang berbahaya jika dimakan. Namun, banyak jajanan yang menggunakan Rhodamin B untuk mewarnai makanan. Meski, banyak orang tau bahayanya tetapi masih banyak pula orang mengkonsumsinya, termasuk mahasiswa dan pelajar. Banyaknya para pelajar sampai mahasiswa yang terus memakan-makanan pasar yang didalamnya banyak sekali bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang merusak kesehatan manusia. Yang mengandung Rhodamin B antara lain sirup, es lilin, sosis, tempura, susu kedelai, lapis, jenang mutiara.     

Meskipun banyak diantaranya yang sudah tau apa dampak buruknya bagi kesehatan ketika terlalu banyak mengkonsumsinya tapi mereka tetap memakannya dengan berbagai macam alasan yaitu,mudahnya didapat, harganya yang murah,praktis dan bentuknya yang berkreasi membuat para pembeli tertarik untuk membeli dan memakannya. 

Hanya sedikit diantaranya yang mempunyai kesadaran akan bahaya jajanan pasaran seperti sosis apalagi ditambah saos itu dapat merusak kesehatan dengan berpendapat, ingin hidup menua sampai mati dengan memiliki kesehatan yang normal dan juga karena saya tau jajanan pasar yang biasanya dijual oleh pedagang kaki lima dapat merusak kesehatan, contohnya jajanan pasaran seperti saos yang dimana itu adalah buatan pabrik yang mengandung bahan kimia berbahaya  ketika tubuh mengkonsumsinya secara berlebihan dapat memicu terjadinya kanker.

Dan memilih untuk membawa bekal dari rumah yang dimasak tanpa penyedap atau pewarna sintetik tetapi memakai bahan masakan alami seperti jahe,cabai,tomat,dan lainnya. 

Bahaya Rhodamin B bagi Kesehatan 

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetik yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B adalah zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah. 

Pemerintah telah melarang penggunaan rhodamin B untuk makanan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/ Menkes/ Per/ V/ 1985 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan manusia. Pengkonsumsian rhodamin B dapat membahayakan kesehatan manusia. 

Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh. Selain itu, rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh. 

Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Uji toksisitas Rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah membuktikan adanya efek karsinogenik tersebut. Konsumsi rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati. 

Penggunaan Rhodamin B pada makanan dan minuman dalam waktu lama (kronis) akan mengakibatkan kanker dan gangguan fungsi hati. Namun demikian, bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala keracunan rhodamin B. Bila Rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan dengan urine yang berwarna merah maupun merah muda. 

Selain melalui makanan dan minuman, Rhodamin B juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, jika terhirup akan terjadi iritasi pada saluran pernafasan. Mata yang terkena Rhodamin B juga akan mengalami iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir akan pecah-pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkelupas (Yulianti, 2007). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline