Lihat ke Halaman Asli

Perpustakaan Sepi Pengunjung

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Namun kebanyakan perpustakaan dikampus jarang pengunjung, terutama disebuah kampus tempat saya menimba ilmu, ini menjadi pengalaman pribadi saya, ketika masuk perpustakaan hanya beberapa orang saja yang berada disitu. Hal ini disebabkan karenakurangnya minat baca mahasiswa.

Faktor yang menjadi penyebab sepinya perpustakaan selain minat baca mahasiswa yang menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Dengan semakin sulit mencari referensi buku di perpustakaan, maka mahasiswa enggan untuk mengunjungi perpustakaan. Untuk memenuhi tugas-tugas kuliah, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di internet. Selain untuk mencari tugas mahasiswa jug dapat bermain facebook, yang saat ini jejaring social tersebutbanyak digemari oleh kalangan remaja atau pelajar, bahkan orang tua pun banyak yang gemar bermain facebook, hal ini dapat dilihat dari akun facebook yang telah terdaftar. Kalau istilah pepatah mengatakan “Sambil menyelam minum air”, itulah fenomena yang terjadi pada saat ini ketika mahasiswa sedang mencari tugas di internet.

Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi mahasiswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan data yang akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Dan semua itu hanya bisa didapatkan dengan cara membaca.

Oleh karena itulah, perpustakaan kampus hendaknya didesain sedemikian rupa agar mahasiswa dan civitas akademika bisa lebih nyaman berada di sana. Perpustakaan harus mampu memenuhi dahaga para mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan cara menyediakan fasilitas yang lengkap bagi kebutuhan mahasiswa dan memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah mahasiswa yang berpendidikan. Kemudian menciptakan iklim membaca di kampus. Lingkungan akademik yang kondusif akan mendorong mahasiswa untuk rajin ke perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan, misalnya dengan cara dosen memberikan tugas membaca bagi mahasiswanya.

Jika perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang baik dan dapat menyediakan berbagai kebutuhan literature yang dibutuhkan, maka mahasiswa akan banyak yang mendatangi perpustakaan. Setidaknya perpustakaan minimal memiliki buku wajib bagi setiap mata kuliah yang diajarkan dan jumlahnya harus memadai. Lingkungan yang demikian memang tidak bisa diciptakan sendiri oleh perpustakaan, melainkan harus bekerja sama dengan seluruh warga kampus.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline