Lihat ke Halaman Asli

Asaaro Lahagu

TERVERIFIKASI

Pemerhati Isu

Sembilan Keajaiban Politik Tahun Pertama Pemerintahan Jokowi-JK

Diperbarui: 21 Oktober 2015   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: Kompas Nasional"][/caption]Selasa (20/10/2015), genap setahun pemerintahan Jokowi-JK. Selama setahun pemerintahan Jokowi-JK, penulis melihat beberapa keajaiban. Keajaiban pertama adalah Jokowi tercatat sebagai satu-satunya orang yang dalam kurun waktu 10 tahun berhasil menjadi presiden sejak meniti karir sebagai Walikota Solo. Jokowi tidak punya cukup uang sebetulnya untuk menjadi presiden. Hal itu karena Jokowi hanya merupakan pengusaha kelas menengah ke bawah. Namun Jokowi mampu memobilisasi partai politik, konglamerat, musisi, pers, rakyat jelata untuk memberikan dukungannya kepada dirinya.

Karir melesat Jokowi itu membuat Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, mengatakan bahwa pencapaian yang diperoleh oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam kurun waktu 10 tahun menjadi orang nomor satu di Indonesia, merupakan "keajaiban" di politik RI dan dunia. Hal itu juga yang membuat sosok Presiden Joko Widodo terus menjadi buah bibir baik di dalam maupun luar negeri. Setelah masuk nominasi tokoh dunia versi majalah Time, Jokowi sampai sekarang masih tetap hangat diperbincangkan dan menjadi idola warga negeri jiran, Malaysia dan Singapura lantaran dianggap sebagai sosok pemimpin ideal.

Kemampuan Jokowi dalam menjinakkan DPR yang terbelah menjadi dua saat awal pemerintahannya adalah keajaiban kedua. Jokowi berhasil menjinakkan KIH-KMP yang kadang mendukung dan melawan kebijakannya. Sebagai bukti, sekarang hubungan antara Istana dengan DPR, KIH-KMP telah mencair dan kian mesra. Tidak ada lagi suara-suara sumbang dari DPR yang mengecam kebijakan Jokowi walaupun Jokowi seringkali menolak maunya DPR. Pun Jokowi berhasil menunjukkan dirinya sebagai presiden independen, lepas dari bayang-bayang Megawati dan koalisinya. Hal ini terlihat saat me-reshuffle kabinetnya, mengganti Panglima TNI, Kepala BIN, Kapolri, Jokowi memutuskannya secara mandiri. Ini suatu keajaiban.

Keajaiban ketiga adalah kemampuan Jokowi dalam memberi pelajaran kepada publik terkait dengan konflik KPK-Polri. Jokowi tidak serta-merta mengikuti arus opini publik yang membela KPK. Jokowi membiarkan KPK berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan Polri dengan pesan bahwa agar KPK mengurangi arogansinya, kembali membumi karena terlalu percaya diri atas lembaga super-body-nya. Pada akhirnya, Jokowi turun tangan dengan memberhentikan pimpinan KPK yang terjerat kasus hukum (18/2/2015) dan membentuk panitia seleksi pimpinan KPK (21/5/2015) yang semuanya perempuan.

Jokowi menunjukkan kekuatannya setelah konsolidasi dengan TNI dengan menolak Budi Gunawan dan melantik Badrodin Haiti sebagai Kapolri (17/4)2015). Di kalangan Polri, tak terdengar suara untuk melawan dan membantah Jokowi. Sekarang militer dan Polri 100% ada di belakang Jokowi. Tak ada suara apapun dari kalangan militer untuk melakukan kudeta selama setahun pemerintahan Jokowi. Manggut-manggutnya TNI-Polri kepada Jokowi yang sipil, adalah suatu keajaiban.

Keajaiban keempat adalah kemampuan Jokowi mengalihkan subsidi BBM. Sudah sekian lama, rakyat Indonesia terus disuapi subsidi BBM. Namun di pemerintahan Jokowi, sekitar Rp. 200 triliun subsidi BBM dialihkan untuk menjalankan program produktif, seperti infrastruktur tol laut, jaringan jalan trans di Kalimantan dan Papua, jaringan kereta api di luar Jawa, serta pembangunan waduk baru dan irigasi. Pencabutan subsidi BBM ini nyaris tidak menimbulkan konflik karena dilakukan pada saat-saat awal pemerintahannya. Ini adalah suatu keajiban. Dana infrastruktur dalam APBN 2015, adalah terbesar dalam sejarah. Sungguh luar biasa.

Keajaiban kelima adalah ketegasan Jokowi dalam menolak memberi grasi kepada terpidana mati narkoba. Jokowi dengan tegas memerintahkan untuk mengeksekusi enam narapidana mati (18/1/2015). Jokowi sama sekali tidak takut ancaman dari negara lain yang warga negaranya dieksekusi. Australia dan Brazil yang memprotes eksekusi mati warga negaranya, tak digubris oleh Jokowi. Eksekusi mati tahap kedua dilaksanakan terhadap sembilan terpidana narkoba, di antarnya Duo Bali Nine asal Australia. Pelaksanaan hukuman mati menimbulkan pro-kontra di masyarakat, namun Jokowi secara tegas mengatakan bahwa mereka yang menjadi gembong narkoba harus dihukum mati.

Keajaiban keenam adalah keberanian Jokowi untuk membungkam negara tetangga macam Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam yang selama ini mencuri ikan di perairan RI. Pada tanggal 18/11/2014, Jokowi memerintahkan langsung kepada TNI-Polri untuk menenggelamkan kapal asing pencuri ikan. Penenggelaman kemudian mulai dilakukan terhadap kapal-kapal asing di Laut Natuna, Kepri, dan Sulut Desember 2014. Hingga September 2015, sudah ada 42 Kapal asing ditenggelamkan Kementerian Kelautan dan Perikakana (KKP), Kepolisian Air (Polair) dan TNI AL berdasarkan perintah pengadilan. KKP melaporkan bahwa volume produksi perikanan meningkat 14,43 persen triwulan pertama 2015 dibandingkan dengan periode sama tahun 2014. Negara-negara tetangga pun, tidak berani protes dan hanya diam menyaksikkan kapal-kapal nelayannya ditenggelamkan di perairan Indonesia.

Keajaiban ketujuh adalah ketegasan Jokowi melakukan pembubaran, pembekuan dan penghentian beberapa hal yang cukup strategis terkait dengan politik dan ekonomi. Jokowi membubarkan Petral, anak perusahaan Pertamina (13/5/2015) yang menghasilkan efiensi 1,41 dollar As per barel atau 22 juta dollar As dalam tiga bulan. Jokowi membekukan PSSI yang sudah sangat bobrok dan dipenuhi dengan para mafia. Jokowi juga memerintahkan penghentian pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah dan pengetatan penempatan TKI ke Negara Asia Pasifik (Mei 2015). Keajaibannya adalah keberanian Jokowi dalam mengambil resiko baik politik maupun ekonomi.

Keajaiban kedelapan adalah keajaiban politik meja makan Jokowi. Hampir seluruh unsur-unsur masyarakat pernah diundang makan ke istana termasuk buruh dan tukang ojek. Politik meja makan ini sering menjadi solusi untuk menjinakkan berbgai kelompok. Seiring dengan itu, Jokowi memulai kebiasaan untuk menghadiri perayaan Natal Bersama di luar istana. Pada Desember 2014, Jokowi menghadiri perayaan Natal Bersama di Papua. Kemudian untuk pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia, presiden tidak merayakan Lebaran di Ibu Kota, melainkan bersama warga di Aceh. Jokowi juga menetapkan 22 Oktober sebagai hari Santri Nasional. Aksi blusukan Jokowi hingga turun ke sawah, ke hutan yang terbakar, sampai masuk ke terowongan adalah merupakan keajaiban seorang pemimpin.

Keajaiban kesembilan adalah kemampuan Jokowi memanfaatkan dana luar biasa Cina untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Jokowi dengan cerdik memanfaatkan Cina untuk turut membangun Indonesia. Sekarang ini sudah ratusan triliun dana investasi Cina telah masuk ke Indonesia untuk ikut membangun jaringan kereta api, jalan tol dan pabrik semen. Terakhir, Jokowi berani berkata tidak kepada Jepang dan memberikan kesempatan kepada Cina untuk membangun jaringan kereta api berkecepatan sedang Jakarta-Bandung. Jokowi juga sudah menolak perpanjangan kontrak karya Freeport lebih awal (17/10/2015) dan memerintahkan Freeport untuk melaksanakan segala kewajibannya di Indonesia. Terkait dengan ekonomi yang melambat, Jokowi sudah mengeluarkan empat kali kebijakan. Dan salah satu keajaibannya adalah memotong waktu pengurusan dokumen pendirian pabrik dari 1-2 tahun menjadi hanya 3 jam saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline