Lihat ke Halaman Asli

Namanya Hans

Diperbarui: 23 Juni 2024   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://superlive.id

" Permulaan Adalah Akhir Dari Langkahku  " 

Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota Semarang, hidup seorang pemuda bernama Han. Han adalah anak tunggal dari pasangan petani. Ia dikenal sebagai pemuda yang pemberani dan selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan. Suatu hari, Han mendapat kabar dari temannya, Sutrisno, bahwa ada gerombolan perampok yang sedang meresahkan warga kota.

"Ada perampok yang sedang beraksi di sekitar pasar," kata Sutrisno dengan wajah cemas. "Mereka merampok para pedagang dan membuat kerusuhan."

Han yang mendengar kabar itu merasa terpanggil untuk membantu. Ia memutuskan untuk pergi ke kota dan melihat situasi yang sebenarnya.

"Jangan khawatir, Sutrisno. Aku akan ke sana dan mencoba menghentikan mereka," kata Han sambil memasukkan beberapa barang ke dalam ranselnya.

Han berangkat ke kota Semarang dengan berjalan kaki. Perjalanan itu tidaklah mudah, namun Han tetap semangat. Sepanjang jalan, ia bertemu dengan berbagai orang yang memberinya semangat dan doa.

Setibanya di kota, Han melihat suasana yang sangat berbeda dari biasanya. Kota yang biasanya ramai dan penuh dengan keceriaan, kini tampak mencekam. Warga tampak cemas dan pedagang menutup kios mereka lebih awal.

Han berjalan menuju pasar, tempat yang disebut-sebut sebagai pusat kegiatan para perampok. Ia melihat beberapa perampok sedang mengganggu seorang pedagang tua.

"Hey, tinggalkan dia!" teriak Han dengan suara lantang.

Para perampok itu menoleh dan melihat Han dengan tatapan tajam. Mereka mendekati Han dengan wajah marah.

"Siapa kamu berani-beraninya melawan kami?" tanya salah satu perampok dengan nada mengancam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline