Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Lagi Nulis

Komunitas menulis

Dewasa

Diperbarui: 3 April 2021   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: Freepik.com

Oleh: Dahri Gunawan

Kupikir semua ini hanya persiapan untuk sesuatu. Kukira selama ini aku selalu bersikukuh dengan pendapatku dan mengabaikan pendapatmu. Ambisi memenuhi hajatku. Menelantarkan hakmu. Kupikir selama ini ada yang keliru. Kenapa dulu aku melakukan itu? Oh, itukah diriku yang dulu? Penuh keegoisan, kekanak-kanakkan, dan suka menelantarkan. Menelantarkan hak - hak orang yang selama ini telah banyak berperan. 

Kupikir selama ini ada yang salah. Kenapa dulu aku hidup tanpa arah? Justru menuangkan nafsu yang enggan mengalah. Tampaknya, sekarang aku menemukan sesuatu yang istimewa. 

Sesuatu yang membuka jalan yang berbeda. Jalan tapak menuju kata dewasa. Ku jumpai egokuyang berpamitan pada amarah. Ku jumpai kekecewaan berbuah hikmah. Kutemui pikiranku yang kian terarah, fisik yang lebih terurus, danbatin yang dirawat lebih khusus.

Mengakui kesalahan, menahan amarah yang tak beraturan, dan mencoba menata pikiran dan perasaan. Kujumpai nasihat yang lebih bijak daripada mencaci maki. Kujumpai merangkul lebih terhormat daripada memukul. Ku jumpai sabar di balik amarah dan musibah. Ku jumpai syukur di balik nikmat yang indah lagi berkah. 

Seakan menebang keburukan liar dan menuai benih kebaikan yang sudah lama ada, walau sempat terbenam. Menemukan kebutuhan di balik kata keinginan. Menemukan posisi hak dan kewajiban. Masa pendewasaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline