Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Lagi Nulis

Komunitas menulis

Cerpen | Perjuangan Cinta di Bait Doa

Diperbarui: 14 April 2020   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sastraindonesia.org

Karya: Anissaul HaniaNamaku Zahra Novalia, usiaku 25 tahun. Aku memiliki target menikah diusia 24 tahun. Ya, itu artinya sampai saat ini target itu masih belum tercapai. Apa masalahnya? Tentu jodoh. 

Sejujurnya tidak ada yang baik-baik saja bagi perasaaan wanita yang telah berusia seperempat abad sepertiku di hantui oleh pertanyaan-pertanyaan horor tentang, "Kapan nikah? Mau nunggu yang bagaimana lagi? Nanti keburu tua lho, kamu terlalu milih-milih sih" pertanyaan itu sering kali menghantui pikiran terlebih perasaan. Sedih? Kesel? Pengen marah? Tentu saja, tapi perihal jodoh itu mutlak kekuasaan Allah.

Terlebih teman-teman seusiaku memang sudah berumah tangga dan memiliki anak. Aku bukan hanya kehilangan temanku tapi juga rasa percaya diriku. 

Aku yang dulu pede saja menghabiskan waktu silaturahmi ke sana-sini dengan menyambangi rumah teman-temanku sekarang terus terang sedikit menghindar. 

Bukan karena tidak ingin berkawan lagi. Jauh di lubuk hatiku sangat rindu. Ingin berbagi cerita seperti dulu. Tapi semua tak lagi sama. Bukan karena jarak tapi keadaan yang membuat kita jadi terasa jauh.

Keinginan menyempurnakan ibadah dengan menikah merupakan impian setiap orang. Namun, seperti yang kita tahu bahwa jodoh adalah rahasia Illahi yang nggak pernah kita ketahui sebelumnya. 

Sebagian orang mungkin nggak akan kesulitan menemukan calon pendamping hidup. Namun, sebagian yang lain merasa galau dan baper lantaran Allah masih belum mempertemukan dengan jodohnya.

Jodoh mungkin adalah ujian terbesar yang saat ini di berikan Allah untukku. Bagaimana tidak !!! Sampai saat ini belum ada juga tanda-tanda untuk perubahan statusku. Seringkali orang bertanya kenapa belum nikah? Tak jarang ada tudingan "jomlo akut" dan tak sedikit yang bilang "nggak kasihan sama orang tua".

 Disaat semua tanya itu dilontarkan, terkadang disaat iman sedang kokoh aku masih bisa tersenyum, namun disaat iman rapuh tak jarang aku ingin marah terhadap mereka. 

Tapi segera kuredam dengan istigfar lantas mengambil wudu. Siapa sih yang tak ingin menikah ? Usaha dan doa sudah dilakukan, ibadah sunnah untuk mendekatkan jodoh pun sesuai saran-saran teman aku kerjakan. 

Mungkin memang belum waktunya bagiku. Bukan tak ada yang menghampiri, ada yang datang tapi apa iya aku asal comot, tidak mepertimbangkan orang tua ku ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline