Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Lagi Nulis

Komunitas menulis

Puisi | Pemangsa

Diperbarui: 9 April 2020   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Rijalul Fikri

bermula dari lirih-lirih kesombongan
katanya tak ada kuasa yang mampu melawan

berbalut jubah dan mukena
hanyut dalam gelombang jumawa
merasa paling dekat dengan pemilik semesta

berbalut jas dan dasi
hasad tersedu-sedu
hidup tipu-menipu

lisan bicara keadilan
ayat dan pasal dijual

perusak dibiarkan
pejuang dimusnahkan

hutan-hutan tercemar kepentingan
sungai-sungai menjadi korban keangkuhan
gunung-gunung menjadi korban keakuan

manusia lupa untuk sadar diri
hingga Tuhan tidak bisa lagi hanya berdiam diri
lalu kini,
kita hanyalah pemangsa yang terkapar
tersungkur jatuh
kalah telak dengan banyak keadaan di luar keinginan kepala

mungkin
selama ini kita terlalu malas menghidupkan asa
atau
terlalu rakus dalam memangsa

kita lupa
pada akhirnya kita hanyalah manusia
kecil
tak ada nilai dihadapan semesta

Jakarta, 6 April 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline