Lihat ke Halaman Asli

Istana di Negri Seribu Dongeng

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14187573321483566311

[caption id="attachment_359891" align="aligncenter" width="300" caption="castle"][/caption]

“Neuschwanstein of the North”, adalah sebutan lain dari istana Schwerin yang kami kunjungi pada akhir pekan lalu sekitar 2 jam perjalanan dari Berlin. Serupa di negri dongeng, castle ini berada di pulau kecil yang dihimpit oleh sebuah danau Schweriner dengan panjang tak lebih dari 21 km. Cuaca cerah, langit biru dengan guratan awan tipis menambah pesona kemegahan istana Schwerin lengkap dengan tamannya yang luas khas kerajaan Eropa abad 19.

Dari Berlin, kami berangkat dengan kereta regional. Sampai di Schwerin, Ibu kota negara bagian Mecklenburg-Vorpommern Jerman, terlebih dahulu kami berkeliling di Altstadt (Kota Tua) yang membentang di seberang danau. Sejak istana Schwerin menjadi bagian dari World Heritage Site, penataan kota ini menjadi lebih cantik karena menjadi destinasi favorit bagi turis lokal maupun asing. Bangunan-bangunan tua menghiasi jalan utama menuju kota tua.

Sekilas, beberapa menara gereja tua terlihat megah dan menjulang di sela-sela gang sempit sehingga menambahkan kesan klasik. Bunyi lonceng gereja di setiap jam seolah ingin memecahkan keheningan di sudut-sudut kota tua Schwerin. Hingar-bingar Berlin pun seketika tergantikan dengan suasana tenang nan damai namun tetap mempesona. Indah.

A Fairy-tale Castle

Pertama kali melihat dari arah Altstadt, istana ini benar-benar menyerupai Disneyland. Menara cantik berwarna biru keemasan, jembatan yang menghubungkan antara taman dan istana atau “Burggarten”, pantulan warna biru dari air danau, dipadu dengan warna-warni bunga musim semi menjadikan pemandangan castle ini begitu sempurna. Ingin rasanya segera sampai, walaupun jarak sebenarnya hanya beberapa meter saja.

Bangunan istana Schwerin awalnya dapat ditelusuri sejak abad ke 10, namun arsitektur yang bisa dinikmati sampai sekarang adalah hasil dari kolaborasi para arsitek terkenal termasuk Gottfried Semper, Friedrich August Stuler, Georg Adolf Hemmler dan Ernst Friedrich Zwirner pada tahun 1845-1857. Dengan sentuhan gothic,  menjadikan istana ini sebagai salah satu situs terpenting arsitektur Eropa abad pertengahan yang beraliran Romantic Historicism. Sebuah aliran seni yang tetap memelihara komponen klasik dengan penyelesaian modern, atau singkatnya mengambil kembali gaya sejarah.

Tahun 1913, sepertiga dari bangunan istana mengalami kerusakan hebat akibat dari kebakaran. Beberapa tahun berikutnya tepatnya 1948 istana ini berfungsi sebagai gedung parlemen, dan sekarang menjadi sebuah museum. Ada sekitar 653 kamar yang dilengkapi dengan ukiran-ukiran indah serta satu ruang takhta kerajaan yang dibuat dari marmer Carrara. Benar saja, bangunan rumit ini dinobatkan menjadi salah satu istana paling bergengsi di Jerman.

Taman Istana

[caption id="attachment_359894" align="aligncenter" width="300" caption="garden"]

1418757536134291426

[/caption]

View yang paling sempurna dari istana ini adalah dari arah selatan, dimana terdapat taman kerajaan yang membentang luas dihiasi dengan danau buatan dan sebuah patung berkuda. Beberapa penunjung nampak asik sekali berjemur, menikmati hangatnya sinat matahari dipadu dengan tiupan angin kencang dari arah danau. Tak ingin kehilangan kesempatan, kami serombongan juga mencari spot terbaik untuk berjemur dan bermain bersama anak-anak.

Danau buatan di tengah taman membuat kesan sejuk semakin menjadi-jadi. Suara gemericik air yang mengalir di sungai sesekali juga menyapa kami ketika menuju ke sebuah area permainan anak. Di beberapa bagian taman terlihat ilalang yang tumbuh tinggi berwarna coklat muda. Kontras dengan latar belakang kubah istana dengan kilauan biru tua.

Orangerie

[caption id="attachment_359896" align="aligncenter" width="300" caption="Orangerie"]

1418759276194084744

[/caption]

[caption id="attachment_359897" align="aligncenter" width="300" caption="Palace Orangerie"]

14187593321171470178

[/caption]

Berasal dari arsitektur Italia, penamaan orangerie merupakan refleksi dari sebuah ‘ruang hijau’ istana. Biasanya berada di bawah atau di belakang bangunan utama. Orangerie ini popular sejak abad 17 sampai 19, sebagai simbol kejayaan dan prestise. Sang raja, tak jarang akan membawa tamu-tamu besarnya untuk berkeliling menikmati orangeri istana yang juga dihiasi dengan air mancur, taman, dan grotto yaitu semacam gua buatan yang terdiri dari bebatuan besar.

Di Eropa, beberapa istana ternama mayoritas memiliki orangerie. Yang paling terkenal dan terbesar berada di Palace of the Louvre, Paris. Di Berlin, saya menemukan di dua istana terpopuler yaitu San Souci dan Charlottenburg. Kedua istana ini menjadi ikon kejayaan kerajaan Brandenburg dan Prusia. Jika San Souci dikenal sebagai satu-satunya tandingan Versailles Palace, istana Charlottenburg justru banyak terinspirasi oleh taman istana Versailles yang berada di Paris.

Orangerie istana Schwerin berada di bagian belakang berhadapan langsung dengan danau. Meskipun tidak terlalu besar namun terkesan elegan. Susunan pilar terlihat membentang memberi kesan luas dan klasik. Beberapa kursi cantik di sekitar taman dan patung-patung turut memberikan nuansa negri dongeng yang benar-benar terpancar dari keseluruhan bangunan istana.

Dari bagian atas orangerie, kami bisa melihat hamparan luas Schweriner See (Danau Schwerin). Sesekali terlihat kapal-kapal milik pribadi maupun sewaan berputar mengelilingi danau. Warnanya yang putih terlihat serasi dengan air danau yang berwarna biru.

Bingkai Foto Unik

[caption id="attachment_359898" align="aligncenter" width="300" caption="Bingkai Foto"]

14187594031723930067

[/caption]

Salah satu atraksi paling banyak diminati pengunjung di kawasan istana ini adalah bingkai foto abadi. Terlihat sederhana namun unik. Pertama kali melihat, kami terpesona dengan ide briliant sang arsitek. Bingkai foto ini sangat strategis, dengan latar belakang danau dan mendapat pencahayaan yang tepat. Karena unik, banyak sekali pengunjung yang menyempatkan sejenak untuk bernarsis ria di dalam bingkai foto tersebut. Bahkan jika ramai, kami harus antri dulu untuk berfoto dalam bingkai.

Bingkai foto ini berada di sebelah utara istana, tepat disamping grotto. Sepertinya bingkai ini memang sengaja di pasang berdekatan dengan arah keluar agar para`1` pengunjung dapat mengabadikan momen-momen terakhir di istana negri dongeng ini. Wajah berseri-seri hampir mendominasi semua pengunjung. Kesan romantis dan megah dari istana Schwerin seakan menjadi simbol kejayaan dinasti Friedrich Fanz II, bangsawan kebanggaan kerajaan Meckelburg-Schwerin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline