Lihat ke Halaman Asli

Kampoeng Anggrek yang 'Terbit' dari Timur Kediri

Diperbarui: 11 Mei 2016   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa pengunjung di satu dari lima green house di Kampoeng Anggrek. (foto: kampoenganggrek.com

CUACA cerah. Udara sejuk di lereng pegunungan Kelud, pada Sabtu, 7 Mei 2016 pagi itu. Sebuah perayaan digelar di kawasan Kampoeng Anggrek yang terletak di Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Seremonial peresmian yang berbeda. Digelar di pendopo bambu tanpa dinding. Di tengah hamparan perkebunan nanas. Launching Kampoeng Anggrek tetap hikmat.

Undangan tampak enjoy menikmati kesejukan udara Kelud. Sementara, di samping pendopo bambu, 15 ibu-ibu asyik membatik bunga anggrek di atas hamparan kain putih.

Setelah sekian bulan berjalan, Kampoeng Anggrek akhirnya diresmikan. Bupati Kediri dr. Haryanti Soetrisno menandatangani plakat peresmian kawasan wisata bunga tersebut.

Bupati Haryanti berharap, Kampoeng Anggrek bisa menginspirasi. Sebab, ada sejumlah potensi aset anggrek milik Kabupaten Kediri yang perlu ditingkatkan pengelolaannya.

"Saya berharap, Kediri bisa menjadi pusat kebun anggrek terbesar di Jawa Timur," katanya.

Bupati Kediri Haryanti Soetrisno meresmikan Kampoeng Anggrek. (foto: Dokumentasi Kampoeng Anggrek)

Direktur PT AAN DR Zaenudin menyerahkan bunga anggrek untuk Bupati Haryanti. (foto: Dokumentasi Kampoeng Anggrek)

Dr. Zaenudin, Direktur PT Anugerah Anggrek Nusantara menyatakan, antusiasme masyarakat terhadap Kampoeng Anggrek sangat luar biasa, meski belum diresmikan dan masih dalam proses berbagai fasilitas wisata.

Dia membeberkan data peningkatan kunjungan, meski Kampoeng Anggrek belum diresmikan. Jika pada bulan Februari 2016: 1039 orang, meningkat pada Maret dan April, 7080 dan 9500 pengunjung.

"Melihat trennya, pada bulan Mei ini jumlah pengunjung mencapai 15 ribu pengunjung," ujarnya.

Padahal, ketika itu, Kampoeng Anggrek dalam proses pembangunan fasilitas dan masih belum siap di-launching. Namun, antusiasme masyarakat tak terbendung.

Saat ini, Kampoeng Angrek telah memiliki lima green house. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan koleksi induk anggrek, mengadakan persilangan, aklimatisasi kecambah dan pembuahan. Kampoeng Anggrek juga memiliki potensi pengembangan wisata heritage dengan keberadaan Loji Besaran, rumah kuno peninggalan Belanda yang mengelola perkebunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline