Anda suka membaca buku? Anda lebih suka baca di kamar tidur, kamar mandi, kafe, di dalam kendaraan, atau di perpustakaan?
Nah, jika Anda memilih opsi terakhir, artikel ini tepat sekali Anda baca.
Jadi, di Lembah Hijau, eks destinasi wisata di Desa Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, NTB berdiri sebuah perpustakaan. Perpustakaan ini dinamai Perpustakaan Lembah Hijau, sesuai dengan nama lokasinya berdiri. Dulu, kawasan seluas kurang lebih 12 hektar ini merupakan tempat wisata alam. Ada danau, kolam renang, kolam-kolam kecil, gazebo, dan wahana permainannya. Namun, sejak 2018, tepatnya momen gempa Lombok, tempat ini pun ditutup dari kunjungan wisatawan.
Pada akhir 2019, penulis artikel ini dan istrinya tinggal di sini. Mereka bisa dikatakan sebagai penghuni sekaligus 'penunggu' area wisata ini. Namun, area ini tidak kunjung dibuka untuk publik. Masih banyak fasilitas yang rusak dan hancur oleh gempa juga pengabaian selama berbulan-bulan pascagempa. Tiap kali ada wisatawan domestik datang, selalu dibilang kalau tempat ini ditutup dulu untuk sementara.
Ada beberapa upaya yang telah dilakukan untuk merevitalisasi tempat ini, seperti: membersihkan area sekitar danau dan aula pertemuan juga mengundang komunitas untuk kemping alias kemah di sini. Namun, keberlanjutannya tidak ada. Rupanya, butuh modal yang tidak sedikit untuk mengembalikan kembali kejayaan tempat wisata ini, baik modal cuan maupun SDM.
Namun, hal itu tidak membuat pasangan ini patah semangat. Berbagai upaya tak henti dilakukan, termasuk menata area parkiran atas dengan membuat aula sekaligus ruang produksi usaha kue mereka. Setelah aula jadi, pada tahun berikutnya, taman mini pun dibuat di sekeliling aula. Barulah pada medio 2023, aula ini diisi dengan rak buku serta ratusan koleksi buku milik si penulis. Peresmiannya dibuat dengan mengundang Komunitas Kompasianer Lombok sebagai pengisi acara pada bulan Juli 2023.
Untuk Anda ketahui, koleksi buku di perpustakaan dengan konsep terbuka ini terdiri dari buku fiksi maupun nonfiksi. Anda bisa menemukan buku puisi, novel, cerita anak, kumpulan cerpen, kumpulan esai, hingga buku-buku bisnis, psikologi populer, perjalanan (traveling), pendidikan, hukum, keislaman, dan sebagainya. Selain koleksi pribadi, seratusan buku juga merupakan sumbangan dari kawan-kawan penulis dari Surabaya, Semarang, dan Jakarta juga dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lombok Timur.
Pada tahun 2024 ini, Perpustakaan Lembah Hijau ini juga direkomendasikan menjadi salah satu dari 600 perpustakaan desa/kelurahan se-Indonesia untuk mendapatkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dari Perpustakaan Nasional RI. Program ini memprioritaskan pada ketersediaan sarana juga pelatihan untuk pengelola perpustakaan. Adapun sarana yang diberikan, antara lain: rak buku, 1.300 eksemplar buku, printer, hingga komputer. Bantuan ini diberikan secara bertahap mulai pertengahan tahun ini.
Sebelum menjadi perpustakaan, si penulis menginisiasi sebuah kelas menulis untuk anak-anak dan remaja pada November 2021. Namanya Kelas Menulis Tepi Danau. Pesertanya adalah keponakan si penulis juga anak-anak tetangga yang masih SD, MTs, hingga Aliyah. Mereka belajar tiap hari Minggu di tepi danau yang ada di ada di Lembah Hijau.