Lihat ke Halaman Asli

Laeli Nuraj

Basic Education Research Team

Menilik Sejarah Daerah Multikultural di Museum Sumatera Utara

Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komposisi Penduduk Masa Kolonial | Dok. pribadi

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masyarakatnya sangat multikultural. Penduduk asli terdiri dari Suku Melayu, Batak, Karo, Mandailing, Nias, dan masih banyak lagi. Sementara masyarakat pendatang dari luar pulau mayoritas berasal dari Jawa, Aceh, dan Padang. Sedangkan etnis dari luar nusantara datang dari China dan India sejak dulu kala. Masing-masing suku membawa kebudayaan, agama, dan kuliner yang unik, menjadikan Medan sangat kaya dan beragam. 

Keragaman tersebut dapat dinikmati di Museum Negeri Sumatera Utara. Sebuah museum yang letaknya di Jalan H.M. Jhoni No. 51, Medan. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin, dari pukul 09.00-15.00 untuk weekend dan buka dari pokuł 09.00-15.30 saat weekdays

Sebagai perantau yang tinggal di Medan sejak awal 2024, rasa ingin tahu tentang sejarah dan perkembangan zaman di Sumatera membawa saya ke Museum Negeri Sumatera Utara. Sabtu lalu, saya berkunjung ke sana, namun hanya sebentar karena museum segera ditutup. Saya pun mengunjunginya lagi pada hari Minggu. Untung harga tiket masuknya murah, hanya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Meskipun murah, tapi pengunjung museum ternyata tidak cukup banyak. Apakah masyarakat kurang tertarik dengan museum ini?

Padahal, museum dengan konstruksi gedung yang menyerupai rumah adat dan sangat luas ini menyimpan banyak sekali koleksi bersejarah. 

Di ruang pertama, sepasang Makara, hewan mitos berkepala gajah dan berekor ikan diletakkan di sisi kiri dan kanan pintu masuk. Makara menjadi koleksi pertama yang diletakkan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pada tahun 1954. Namun museum ini diresmikan pada 19 April 1982. 

Makara | Dok. pribadi

Museum Negeri Sumatera Utara terdiri dari dua lantai dengan beberapa ruangan. Di lantai 1 sayap kanan, terdapat Ruang Prasejarah, Ruang Religi Kuno, Ruang Masa Kerajaan Hindu Budha, Ruang Perkembangan Islam di Sumatera Utara, dan Ruang Kolonial. Di sayap kiri, terdapat Ruang Gubernur, Ruang Perjuangan, dan Ruang Pers. Di halaman belakang terdapat ruangan terbuka Taman Purbakala. Sedangkan di lantai 2, berisi Ruang Etnografi dan serba serbi Thailand. 

Ruang Prasejarah

Di Ruang ini, terdapat replika manusia purba dan peralatan hidupnya, beragam artefak, dan replika binatang yang hidup pada masanya. Adapun yang asli yaitu fosil Gajah Sumatera (Gajah Asia) yang pada saat itu sangat banyak ditemui. Begitu juga dengan Gajah Afrika. Sayangnya, spesies ini sekarang sudah menjadi hewan langka yang jumlahnya dapat dihitung dengan jari. 

Tulang Gajah | Dok. pribadi


Ruang Religi kuno

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline