Lihat ke Halaman Asli

Laeli Nuraj

Basic Education Research Team

Walking Tour Medan: Menjelajah Kota Tua Binjai

Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun KA Kota Binjai | Dok. pribadi

Walking tour atau wisata jalan kaki yang kini banyak digemari masyarakat rupanya sudah ada sejak September 2014. Diinisiasi oleh komunitas pemandu wisata berlisensi di Jakarta, Jakarta Good Guide. Visinya adalah menjadikan setiap kota ramah turis melalui wisata jalan kaki yang diagendakan secara reguler. 

Bagi wisatawan asing dan masyarakat urban, mengikuti walking tour memudahkan untuk mengenal sebuah kota yang sedang dikunjungi atau ditinggali sementara. Bagi warga lokal, wisata dengan berjalan kaki memberikan pemahaman mendalam tentang kotanya, sejarahnya, budaya dan potensi pariwisata yang dimiliki.

Aktivitas outdoor menjelajah kota selama 2-3 jam sejauh 2-5 km ini, tidak hanya ada di Jakarta. Ada beberapa kota lain yang terafiliasi yaitu Jogja Good Guide, Bandung Good Guide, Palembang Good Guide, dan Medan Good Guide. Sementara di kota-kota lain juga tengah merintis walking tour semacamnya, ada Bersukariawalk Semarang, Bersuariawalkbali, Bersukariawalkmlg, dan Bersukariawalksby.

Nah, ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti walking tour di Medan edisi Binjai Old Town . Ada beberapa tujuan destinasi lainnya yang ditawarkan seperti Kota Tua Kesawan, Tjong A Fie Mansion, Land of Deli, Merdeka En Omgeving, dan tujuan terbaru Museum Perkebunan. Jadwal wisata jalan kaki setiap hari pada jam 9 pagi dan jam 3 sore. Informasi jadwal akan selalu di-update setiap awal bulan melalui akun Instagram Medan Good Guide.

Stasiun Kereta Api Binjai

Minggu, 8 Februari 2024 lalu, saya bersama 3 orang peserta walking tour berkumpul di statiun kereta api Kota Binjai. Dipandu oleh Nathan, kami memulai walking tour ini. 

Binjai merupakan salah satu kota di Sumatera Utara, jaraknya sekitar 25 km dari Medan. Salah satu alternatif untuk menuju ke sana dengan kereta api bandara Medan-Binjai selama 22 menit. Harga tiket keretanya sangat murah, hanya Rp 5.000 saja.

Binjai/Binjei berasal dari kata Ben dan i-jei dalam Bahasa Karo yang berarti bermalam di sini. Konon, dulu para pekerja dan petani dari daerah Karo sering bermalam di sini.

Tugu Perjuangan 45 dan Tugu Rambutan

Dari stasiun kereta api, kami menuju ke Tugu Perjuangan 45 yang merupakan saksi sejarah perjuangan masyarakat Kota Binjai melawan penjajah. Patung yang ada di Tugu ini adalah anak-anak dari Amir Hamzah, seorang pahlawan dari Kesultanan Kota Langkat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline