Lihat ke Halaman Asli

Neo-liberalisme pada Kasus Indonesia - Australia dan Indonesia - IMF

Diperbarui: 24 Oktober 2023   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IA-CEPA Pacu Kerjasama Ekonomi Indonesia dan  Australia

Kerjasama bilateral yang dilakukan oleh Indonesia dan Australia menggunakan pendekatan Neo-liberalis. Indonesia -- Australia menjalin kerjasama ekonomi dengan membentuk sebuah perjanjian IA-CEPA. Perjanjian Kerjasama ekonomi Indonesia dan Australia mencakup beberapa hal yang tentunya diharapkan dapat memperkuat poros perekonomian Tanah Air. Dilihat dari perspektif neo-liberalisme yang mana fokus terhadap kerjasama ekonomi tentu hal ini sangat menguntungkan dengan dilakukan kerjasama bilateral. Perjanjian bilateral ini mencakup perdagangan ekspor impor, ketenagakerjaan, telekomunikasi, investasi, dan perdagangan elektronik. pembentukan kesepakatan IA-CEPA menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang menguntungkan bagi investor Australia, begitu pula sebaliknya.

Seluruh Utang Dilunasi,IMF Tidak Bisa Intervensi Indonesia

Indonesia melunasi seluruh utangnya ke Dana Moneter Internasional atau IMF, setelah dilakukan pembayaran tahap kedua sebesar 3,2 miliar dollar AS, Kamis (5/10). Penyelesaian utang ini bakal menandai era kebijakan ekonomi yang lebih mandiri, lepas dari intervensi IMF. Dari kesimpulan diatas topik mengenai Indonesia yang melunasi utang ke IMF melalui sudut pandang Neo-liberalisme. Neo-liberalisme masih cenderung mendukung kebebasan perekonomian termasuk dalam kebijakan viskal negara. Dalam perspektif ini pembayaran utang menjadi tanggung jawab negara yang harus diatasi tanpa adanya intervensi eksternal seperti IMF. Tindakan Indonesia dalam melunasi hutangnya kepada IMF dapat mengakhiri keterlibatan IMF dalam kebijakan. Keputusan ini dapat mencerminkan dorongan untuk lebih mandiri secara ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline