Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNIPA Melaksanakan Kegiatan PKK dengan Menciptakan Batik Khas Wirobiting

Diperbarui: 7 September 2023   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencanting Batik (Dok. pribadi)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 2023 kelompok 24 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pemberdayaan Kerajinan Batik Khas Wirobiting di Desa Wirobiting, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo pada 21 Agustus 2023.

Bagus Galuh Adriarto menggagas sosialisasi dan pelatihan ini karena melihat minimnya kualitas Sumber Daya Manusia di desa wirobiting terutama pada masyarakat. "Harapan untuk kedepannya dapat dikembangkan bahkan dapat menjadi sumber penghasilan bila dikelola dengan baik" ujar Bagus Galuh (28/08). Mahasiswa prodi seni rupa fakultas ilmu sosial dan humaniora tersebut menggandeng ibu PKK setempat guna berbagi ilmu serta memberi pelatihan pembuatan batik mulai dari mendesain, mencanting, mewarnai batik dengan kuas, serta melorod (membersihkan malam). Beberapa tahapan tersebut dijalankan secara berurutan terkait dengan proses produksi batik.

Proses Pewarnaan Batik (Dok. pribadi)

Pelatihan diawali dengan memaparkan materi serta langkah-langkah pembuatan batik mulai dari pengenalan alat dan bahan. Kemudian pada tahap desain batik, Galuh memberi penjelasan mengenai icon/motif ciri khas yang tertera dalam desain kepada ibu PKK sebagai peserta sosialisasi dan pelatihan pembuatan batik khas desa Wirobiting. 

Selanjutnya peserta juga dilatih untuk memindahkan pola desain ke permukaan kain (mengemal motif) dengan alat bantu pensil. Kemudian peserta melanjutkan ke tahap mencanting sesuai dengan pola desain di kain. Pada tahapan mewarnai peserta diberi pengenalan tentang pewarna, formula pencampuran pewarna dan cara pewarnaan pada kain. 

Peserta juga dilantih untuk memberi beberapa warna pada kain dengan teknik kuas. Pada tahap melorod adalah proses menghilangkan malam pada batik yang sudah selesai diwarna dengan cara memasukkan batik ke dalam air panas (direbus) yang sudah dicampuri dengan cairan waterglass sebagai penguat warna, serta diulang hingga malam bersih. 

Setelah itu, bilas dengan air bersih sambil menghilangkan sisa malam yang masih menempel pada kain. Tahap terakhir yakni penjemuran batik, di mana pada saat penjemuran harus di bawah terik sinar matahari dan juga dianginkan guna mempertahankan intensitas warna supaya lebih awet. Hasil dari pelatihan batik bersama ibu PKK di desa Wirobiting berupa kain bermotif batik khas desa Wirobiting dengan motif jambu air, perak, kulit bawang, dan monte (aksesoris). Kain batik yang digunakan untk pelatihan memiliki ukuran 42 29 cm.

Menurut bu Diah Ratna Wati, S.E selaku ketua PKK desa Wirobiting, pelatihan keterampilan membatik bermanfaat untuk meningkatkan rasa percaya diri warga dalam mengembangkan keterampilan wirausaha. "Pelatihan batik ini sangat dibutuhkan supaya ibu PKK mampu bekerja secara mandiri di rumah dan pelatihan ini juga berfungsi untuk mengenalkan budaya desa itu sendiri kepada ibu PKK terutama pada batik, sehingga dapat menumbuhkan sikap cinta kepada budaya desa sendiri" ujar bu Diah Ratna Wati, S.E.

Kegiatan pelatihan  membatik ini pun berakhir. Kami sangat senang dengan antusias dari para ibu PKK.  Kami sangat berharap bahwa motif batik khas desa Wirobiting yang kami serta ibu lurah dan PKK buat ini dapat bertahan, dikembangkan, serta dilestarikan. Semoga nantinya generasi penerus dan anak cucu mereka dapat dengan bangga memperlihatkan  bahwa mereka memiliki batik khas daerah mereka sendiri.

Hasil Pembuatan Batik Khas Wirobiting (Dok. pribadi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline