Lihat ke Halaman Asli

Merekrut anggota baru..

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama dipublish pada tanggal 21 Feb 2014 -- dari blog pribadi

==================================================

Oh halooo…

Buat aku yang masih punya batita sebagai anak pertama, anak kedua itu terdengar ngeri ya… ngeri bangeeeeeettt..

Bukan apa2 sih.. lebih karena aku pribadi menganggap anak itu bukan sebagai rezeki. Tapi sebagai tanggung jawab. Sebagai titipan Tuhan.

M mau banget punya anak kedua, secepatnya, Tapi aku masih capek. Rasanya ga kuat. Dan kasian si bocah nanti makin berkurang waktu aku untuk dia. Belom lagi biaya2 tambahan yang pastinya perlu dipersiapkan untuk kesejahteraan hidup bersama.

Pokoknya, mindset saat itu, Aku cuma pengen 1 anak.

Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii….. Kepengenan itu gak dibarengi sama kesungguhan pencegahan. :D Karena, merasa repot oleh semua jenis kontrasepsi ituh.. Alergi dengan yang paling gampang, takut masang IUD yang (katanya) paling aman, dan enggan disuntiki/mengkonsumsi hormon2 apalah itu… Maunya langsung tubek ajaaa… hehehe..

Lagi mikir2 buat Tubek dan caranya membujuk M supaya boleh tubek, lalu itu terjadi.

Mual2 gak jelas. Badan yang selalu masuk angin. Kepala keliyengan. Keletihan berlebihan.

Mulai cemas. Mulai berdoa, berharap cuma telat aja. Karena kecapean. Karena stress. *kelamaan gak cuti, pada waktu itu*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline