Rintik hujan sore ini terlihat samar-samar lewat jendela kaca kamarku. Sudah hampir seharian namun tidak terlihat tanda-tanda akan berhenti. Hawa sejuknya membuatku sangat enggan bergerak dari tempat tidur. Sampai suara nyaring mama datang.
“Linda! Sudah sore cepat mandi. Pasti kamu belum bangun ya?”
“Udah bangun, Ma,” sahutku lemas. Dengan sekuat tenaga aku duduk dan mengumpulkan nyawa. Aku meraba-raba meja untuk mencari gelasku, namun praaaankkkk!! Sebuah foto jatuh karena tersenggol. Sontak aku kaget. Untung tidak pecah. Foto itu, menarik kencang memoriku ke peristiwa sebulan yang lalu. Sebuah foto biasa dengan sejuta perasaan di dalamnya.
***
Sebuah pesan masuk. Nomor tidak dikenal.
“Lin,” Kubiarkan saja. 2 pesan selanjutnya datang.
“Lindaaa.”
“Lindaaaaaa,” Nomornya seperti kukenal, tapi siapa ya? Daripada otakku bekerja keras mengingat-ngingat, langsung saja tanganku mengetik.
“Iya, ini siapa, ya?”
“Kamu ikut ke Jakarta, Lin?”
“Iya.”