Kalau saja kalimat "Manusia tempatnya lupa dan salah" berubah menjadi "Kepada Allah-lah kita mengingat dan mencari kebenaran".
Tentang kekhilafan.
Baru saja aku membaca catatanku dari Bapak Sandi Negara (dr. Roebiono Kertopati):
"Ingatlah, bahwa kekhilafan 1 orang sahaja tjukup sudah menyebabkan keruntuhan negara".
Negara tidak harus belajar perfeksionis, tapi kita semua termasuk masyarakatnya dan pemerintahnya perlu belajar bagaimana agar melakukan hal-hal yang benar. Cara mendapatkan kebenaran itu adalah melalui mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta, sehingga diberi petunjuk-Nya.
Cara menghindari khilaf (Buku Pendidikan Agama Islam: Akidah dan Akhlak untuk MA Kelas XII oleh Toto Adidarmo dan Mulyadi):
1. Berusaha agar hati selalu terhubung dengan Allah SWT melalui sholat, puasa, zikir sehingga emosi lebih terkendali;
2. Berusaha mengkonsumsi makanan yang halal dan tidak berlebihan;
3. Berwudhu atau mandi dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebab air wudhu dan mandi dapat meredakan gejolak emosi;
4. Mengendalikan hawa nafsu ketika sedang berpuasa;
5. Menghayati pentingnya menahan emosi, bersabar, tabah dan bersyukur dalam setiap keadaan sehingga tidka mudah terpicu oleh emosi yang meluap.