Lihat ke Halaman Asli

Lady Hafidaty

lhrkautsar.blogspot.com

Catatan tentang Khilaf dan Tata Ruang vs Amoral/Degradasi Moral

Diperbarui: 2 Mei 2024   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau saja kalimat "Manusia tempatnya lupa dan salah" berubah menjadi "Kepada Allah-lah kita mengingat dan mencari kebenaran".

Tentang kekhilafan. 

Baru saja aku membaca catatanku dari Bapak Sandi Negara (dr. Roebiono Kertopati):

"Ingatlah, bahwa kekhilafan 1 orang sahaja tjukup sudah menyebabkan keruntuhan negara".

Negara tidak harus belajar perfeksionis, tapi kita semua termasuk masyarakatnya dan pemerintahnya perlu belajar bagaimana agar melakukan hal-hal yang benar. Cara mendapatkan kebenaran itu adalah melalui mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta, sehingga diberi petunjuk-Nya.

Cara menghindari khilaf (Buku Pendidikan Agama Islam: Akidah dan Akhlak untuk MA Kelas XII oleh Toto Adidarmo dan Mulyadi):

1. Berusaha agar hati selalu terhubung dengan Allah SWT melalui sholat, puasa, zikir sehingga emosi lebih terkendali;

2. Berusaha mengkonsumsi makanan yang halal dan tidak berlebihan;

3. Berwudhu atau mandi dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebab air wudhu dan mandi dapat meredakan gejolak emosi;

4. Mengendalikan hawa nafsu ketika sedang berpuasa;

5. Menghayati pentingnya menahan emosi, bersabar, tabah dan bersyukur dalam setiap keadaan sehingga tidka mudah terpicu oleh emosi yang meluap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline