Lihat ke Halaman Asli

Ku Tunggu Jandamu

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_65757" align="aligncenter" width="500" caption="Pasangan sehidup semati"][/caption]

Sudah 3 tahun lamanya mbak Titin men-janda. Banyak cerita dibalik perceraiannya yang hanya berumur 1 bulan sejak pesta pernikahannya. Mbak Titin bukannya seorang wanita yang biasa mengumbar diri untuk mencari lelaki hidung belang, namun dia adalah sosok perempuan yang sangat berhati-hati dan tidak mudah langsung percaya dengan sesuatu sebelum dibuktikannya terlebih dahulu.

Menurut mbak Titin, fase hidup tersulitnya adalah ketika harus berada di ruang persidangan untuk menunggu ketukan palu sang hakim yang memutuskan perceraiannya. Fase dimana dia merasakan ada bagian dari kehidupan yang sangat tidak enak untuk dilewati, namun tetap harus dilewati, sebab hanya itu satu-satunya jalan untuk maju ke masa depan.

Mbak Titin dengan panjang lebar menceritakan saat pertama mengenal mantan suaminya, mbak Titin melihat bahwa lelaki itu adalah seorang yang sangat berkepribadian baik, sopan, ramah, diskusi apapun sangat menarik dengannya ditambah pula fisik yang sangat menarik. Mbak Titin langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Dan kesepakatan bersama akhirnya mereka putuskan untuk segera menikah dalam masa beberapa bulan setelah perkenalan pertama itu.

Namun mbak Titin sangat terpukul ketika tahu bahwa lelaki yang dinikahinya adalah seorang penipu yang sangat lihai dan berpengalaman memperdaya perempuan. Laki-laki yang ternyata sudah memiliki istri dimana-mana, baik secara resmi dinikahinya maupun secara tidak resmi. Dan dahsyatnya lagi ternyata lelaki itu memperdayakan perempuan bukan karena kekayaan yang dimilikinya, justeru dia mendapatkan perempuan-perempuan kaya untuk mendapatkan kekayaannya dan selanjutnya secara perlahan-lahan mempergunakan harta yang didapatnya itu untuk mendapatkan kesenangan mencari perempuan lain yang lebih kaya pula.

Mbak Titin sudah terlanjur menyerahkan kesucian dan cintanya pada lelaki yang sama sekali tak punya hati nurani itu. Bahkan ternyata nama dan identitas diri lelaki itu juga semuanya palsu. Kasihan sekali mbak Titin. Inilah pesan mbak Titin untuk semua perempuan-perempuan seluruh dunia.

1.Jika anda bertemu dengan lelaki, Tanya dengan jelas identitas dirinya. Kalau perlu minta KTP atau tanda pengenal lainnya, namun dengan cara yang sangat santun.

2.Minta waktu untuk bertemu dengan teman-temannya untuk mengecek kebenaran informasi identitas dirinya.

3.Selanjutnya kalau perlu berkunjunglah ke rumahnya atau rumah salah satu saudaranya.

4.Hati-hati dengan pujian maut laki-laki. Karena itu merupakan perangkap yang sangat mudah menimpa perempuan.

5.Jangan gampang percaya dengan kalimat “I love you” yang dilontarkan lelaki pada saat awal pertemuan.

6.Dan yang paling penting berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga dimudahkan untuk bertemu dengan pendamping hidup yang tepat.

Tips mbak Titin ternyata berhasil membuatnya bertemu dengan “Mr.Right”, seorang lelaki yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman kuliahnya dulu yang merupakan penggemar mbak Titin diam-diam. Menjelang pernikahannya, lelaki itu sempat berkata pada mbak Titin

“Sampai kapanpun aku tetap menunggumu, walaupun aku harus menunggu jandamu”

Semoga pengalaman mbak Titin dapat bermanfaat bagi seluruh perempuan di muka bumi, dan sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh lelaki agar menghargai perempuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline