“Pearl of lake Toba”, itulah sebutan tempat wisata Taman Simalem Resort yang terbilang cukup mewah di kawasan Merek kabupaten Karo sumatera utara Indonesia. Tiket masuk ke kawasan wisata itu memang sesuai dengan fasilitas yang disediakan berstandart internasional.
Saat pulang ke Medan untuk keperluan pengambilan sample penelitian saya November lalu, saya sebenarnya tidak berniat untuk jalan-jalan. Namun kebetulan ada family yang datang dari semarang akhirnya sayapun ikut berwisata dengan keluarga ke Taman Simalem Resort melalui kota Brastagi Sumatera Utara.
Taman simalem resort merupakan sisi lain untuk melihat keindahan danau toba yang merupakan danau vulkanik terbesar di dunia yang terbentuk 75 ribu tahun yang lalu. Danau yang berukuran 100 km x 30 km ini terdapat di tengahnya sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, dan menarik para wisatawan domestic maupun mancanegara.
Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800 km3, dengan 800 km3 batuan igimbrit dan 2000 km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi dari cina sampai Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km ke atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa species juga diikuti kepunahan, menurut beberapa bukti DNA letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es walaupun para ahli masih memperdebatkan soal itu. Setelah letusan terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Pemandangan danau Toba yang sangat indah dapat dilihat dari berbagai sisi, salah satunya dari Taman Simalem Resort yang berlokasi di atas barisan bukit di sebelah barat laut danau Toba. Lokasi Taman Simalem Resort dapat ditempuh 45 menit dari kota Berastagi dan sekitar 2,5 jam dari Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara.
Taman Simalem Resort dibangun diatas tanah seluas 200 hektar, sedangkan 25 hektar khusus dikembangkan wisata agro yang ditanami dengan jeruk, alpukat, kopi, teh, dan tanaman lainnya.
Fasilitas yang telah selesai dibangun diantaranya adalah:
- Bukit Pangambatan (Kebun bunga dan pemandangan sungai yang indah)
- Kantor managemen (sebagai pusat informasi tentang Taman Simalem Resort)
- Kafe Kodon-kodon (menyediakan makanan di gazebo sambil dapat dinikmati pemandangan Danau Toba)
- Kafe Toba (menyediakan makanan cepat saji serta dapat menikmati pemandangan padang golf)
- Pearl of Lake Toba Plaza (tempat terbaik untuk berfoto dengan latar belakang danau Toba)
- Kebun sayur dan buah (menghasilkan sayur dan buah organic)
- Tongging Mart (melayani para wisatawan yang ingin membeli souvenir)
- Amphitheatre (Aula terbuka yang disediakan bagi wisatawan yang mengadakan acara-acara tertentu)
- Lahan camping dan Jungle trekking
Sedangkan fasilitas yang sedang dalam tahap pembangunan adalah:
- Zoopark
- Perkebunan Agrowisata tanah Karo (pusat penelitian dan pengolahan sayur dan buah)
- Tongging Lodge & convention Spa (akan dibangun 200 ruangan hotel)
- Funland (Taman bermain untuk anak-anak)
- Guesthouse (akan disediakan 20 ruangan ekslusif)
- Padang Golf Gorat Ni
Simalem merupakan tempat sejuk, nyaman dan menyenangkan, sesuai dengan artinya yang diambil dari bahasa karo yaitu sejuk dan menyenangkan. Suku karo mendominasi di sekitar tempat tersebut. Namun sekarang telah banyak para pendatang dari suku lainnya, terutama yang paling banyak adalah suku Jawa.
Kawasan Taman Simalem dulunya hanya ditumbuhi semak belukar saja, malahan untuk menanam pohon-pohonan tersebut potensi tumbuhnya hanya 10 % saja. Menurut salah seorang pegawai di sana yang merupakan putra daerah kecamatan Merek alumni dari S1 Agronomi mengatakan bahwa untuk menghidupkan 1 pohon saja dibutuhkan perawatan yang sangat intensif dan di dukung oleh penyubur tanah. Daerah yang dulunya gersang sekarang telah dijadikan sebagai objek pariwisata paling bergengsi di sumatera utara.
Namun sayangnya kondisi jalan raya menuju ke Taman Simalem Resort masih belum baik, dan ini seharusnya menjadi perhatian serius pemda dan semua instansi terkait agar jalan raya menuju objek wisata tersebut di perbaiki sehingga para wisatawan merasa nyaman meluncur ke objek wisata tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H