Lihat ke Halaman Asli

Putu Cangkir dan Pengalaman Hidup Sang Pembuatnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjelang senja badan begitu letih dengan semua aktifitas kantor yang membuat kepala seras mendidih. Terdengar deringan hanphone yang terletak diatas meja. Saya pun menggapai dan melihat pada layar siapa gerangan yang menelpon. Tidak tahunya telpon tersebut beralamat ibu saya dirumah.


Me : Hallo .........

My Mom : heluuuu kakak jam berapa balik


Huahahahaha ternyata bukan ibu saya yang memiliki keperluan. Tidak lain dan tidak bukan seorang pendekar kecil yang berumur 6 tahun yakni adik saya yang bernama andhika.


Me : kenapa dek ??? sebentar lagi kakak balik

My Mom : mmmm.......... bisa pesan enggak ?

Me : pesan apa tuh ?

My Mom : beliin kue di daya dong

Me : Siap akan dilaksanakan komandan. Emank adek mau kue apa ???

My Mom : Putu Cangkir kak. Beli yang banyak yah !!!!

Me : iya nanti pulang kantor kakak singgah beliin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline