Lihat ke Halaman Asli

M Fawwaz Labib

Jurnalistik

Kasih Ibu Sepanjang Masa

Diperbarui: 11 Januari 2022   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

22 Desember merupakan angka istimewa dimana pada tanggal itu ditetapkan menjadi "Hari Ibu nasional". Hal ini tentu saja tak lepas kaitannya dengan peristiwa Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada 22 Desember 1928. Peristiwa tersebut merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia. 

Hari ibu juga menjadi sebuah penghargaan dan penghormatan tertinggi pada para ibu hebat di seluruh negeri yang dengan tulus hati serta keuletannya merawat, mendidik, dan memberi perhatian lebihnya kepada generasi muda penerus bangsa. 

Tidak sampai situ saja, hari ibu juga menjadi simbol bahwa perempuan juga memiliki kasta dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam menjalani kehidupan. Menurut saya inilah yang dinamakan emansipasi wanita.

Meski telah banyak perkembangan dalam persamaan hak, kebebasan, otonomi, serta kesetaraan di mata hukum bagi wanita, bukan berarti langkah emansipasi sudah berhenti cukup disini. 

Tidak sedikit anak-anak perempuan yang terhalang pendidikannya, terutama di daerah-daerah yang terpelosok atau masih kental dengan adat. 

Ada yang terpaksa berhenti karena ekonomi keluarga yang tidak mendukung. Ada pula yang tidak dibolehkan melanjutkan sekolah dikarenakan stigma perempuan hanya mengurus rumah, atau bahkan terpaksa menikah dini. Selain dari sisi pendidikan, ketidaksetaraan juga masih terlihat dari kesenjangan upah antar gender dan partisipasi politik. Ditambah lagi, masih maraknya kekerasan terhadap perempuan, terbukti oleh Komnas Perempuan yang mencatat terdapat 299.911 kasus selama 2020 lalu.

 Emansipasi wanita di masa kini tidak jarang tertutupi oleh berbagai perkembangan. Padahal masih banyak lagi yang perlu ditingkatkan. Jika dulu Kartini berjuang bagi wanita untuk mendapatkan hak dan kebebasannya, makna emansipasi wanita sekarang masih sama dan justru lebih dalam lagi. Tidak hanya berfokus dalam menyetarakan hak antar gender, namun juga bagaimana perempuan bisa maju dan berkarya dengan bebas tanpa takut dan tanpa menghilangkan jati dirinya.

Wujud emansipasi lainnya juga bisa dilakukan dengan berbuat baik kepada orang lain dan menghargai apa yang dimiliki sebagai bentuk rasa syukur kepada anugerah yang diberikan Tuhan. Namun sebaiknya, berbuat baik jangan dilakukan dengan setengah hati, terlebih lagi jika tidak memiliki semangat daya juang tinggi. Selain kecerdasan emosional, spiritual, dan intelegensi, kecerdasan daya juang (adversity quotient) juga penting untuk dikuasai. 

Jika seseorang sudah konsisten dalam menjalani suatu hal, tapi tidak ada daya juang dari dalam diri, hal tersebut kemudian akan menjadi sulit. Motivasi sebenarnya ada di dalam diri masing-masing namun tergantung oleh bagaimana individu fokus pada motivasi yang dimiliki.

Emansipasi wanita tidak semata-mata berfokus pada kesetaraan antara hak laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam beragam bidang. Makna sebenarnya dari emansipasi wanita yaitu tentang bagaimana wanita dapat berkembang dan maju dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya. Dengan memahami makna emansipasi wanita seutuhnya, wanita turut serta memberikan emansipasi bagi masyarakat dan negara.

Perempuan Indonesia mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, poitik, sosial dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline