Lihat ke Halaman Asli

Ola Oktavia

Mahasiswa s2 universitas pertahanan

Transisi Energi Indonesia: Diplomasi, Pertahanan, dan Implikasinya

Diperbarui: 21 April 2024   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi transisi energi. Sumber: jurnalredaksi.com 


Indonesia, sebagai negara maritim dengan kekayaan alam yang melimpah, telah menetapkan arah baru dalam kebijakan energinya dengan fokus pada energi terbarukan. Langkah ini tidak hanya mencerminkan komitmen terhadap lingkungan, tetapi juga memiliki implikasi politik dan strategis yang signifikan, yang perlu diperhatikan dengan seksama.

Pada sebuah video inspiratif berjudul "Basa Basi Transisi Energi Terbarukan", Indonesia menegaskan komitmennya dalam menghadapi tantangan energi global. Video tersebut memperlihatkan secara mengesankan hamparan pembangkit tenaga listrik berbasis energi terbarukan, khususnya tenaga surya, yang merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dan mitra internasional, termasuk negara-negara Arab. Pesan yang disampaikan dalam video ini sejalan dengan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk memprioritaskan penggunaan energi terbarukan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Langkah ini juga mendapat dukungan penuh dari Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, yang menambahkan bahwa kerjasama internasional sangat penting dalam mendukung transisi energi ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Indonesia berencana untuk terus memperkuat diplomasi energinya untuk memperluas kemitraan internasional dalam pengembangan dan penerapan energi terbarukan.

Namun, di tengah-tengah semua hal ini, penting untuk diingat bahwa transisi energi bukan hanya tentang lingkungan atau ekonomi, tetapi juga tentang keamanan nasional. Diversifikasi sumber energi merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan energi nasional. Namun, perubahan ini juga dapat memicu ketegangan geopolitik baru terkait dengan akses dan kontrol terhadap sumber energi baru.

Dampak terbesar dari kebijakan energi terbarukan terlihat dalam pertahanan nasional dan kebutuhan militer. Meskipun dalam jangka panjang dapat meningkatkan ketahanan nasional dengan mengurangi ketergantungan pada logistik energi yang rentan terhadap gangguan eksternal, investasi awal yang diperlukan untuk infrastruktur energi terbarukan mungkin membatasi alokasi anggaran militer dalam jangka pendek.

Perubahan ini tidaklah mudah dan membutuhkan koordinasi yang erat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Hanya dengan kerjasama yang baik, transisi energi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.

Sebagai negara dengan tantangan besar dalam mengelola sumber daya alamnya, langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bertanggung jawab terhadap masa depan negaranya sendiri, tetapi juga terhadap masa depan bumi ini secara keseluruhan. Dengan memperkuat diplomasi energi, meningkatkan ketahanan nasional, dan memastikan kebutuhan militer terpenuhi, Indonesia dapat memimpin dengan contoh dalam menghadapi tantangan energi global yang semakin mendesak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline