Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dan Hubungan dengan Peran Guru di Sekolah

Diperbarui: 22 November 2023   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi Kegiatan Pembelajaran di kelas  

Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE ) harus di miliki oleh seorang pendidik (guru) dan murid yang berperan sebagai kontrol hubungan emosional di saat proses pembelajaran, sehingga berjalan dengan lancar sesuai harapan. 

Pembelajaran sosial dan emosional tidak dapat di ajarkan secara tertulis tidak juga butuh nilai  kemudian di masukan kedalam daftar nilai. Namun sikap dan prilaku seseorang dapat kita amati di dalam kehidupan kita, baik berinteraksi di rumah, kelas, sekolah, komunitas dan di lingkungan masyarakat.

Pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Pemikiran KHD tersebut mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi mereka untuk dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna. Kita merencanakan secara sadar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya).

Konsep PSE  berdasarkan kerangka CASEL tersebut dikembangkan Daniel Goleman bersama sekelompok pendidik, peneliti, dan pendamping anak. PSE berbasis penelitian ini, bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah.

Ada 5 kerangka kompetensi sosial emosional  CASEL (Collaborative for academic, Social, and Emotional Learning) yang harus di miliki oleh pendidik ( guru ) dan murid bukan hanya teori melainkan juga secara praktik di lapangan.

1.  Kesadaran Diri 

Kompetensi kesadaran diri merujuk pada kemampuan untuk memahami perasaan, menghayati dan mengelola emosi, nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

Misalnya kesadaran diri akan kebutuhan Jasmani, dengan  membuat keyakinan sekolah atau kesepakatan sekolah dimana sebelum memasuki ruang kelas terlebih dahulu di awali dengan olahraga (senam pagi) terkecuali hari senin. 

Dok. Pribadi Senam Pagi SD Alhilaal 1 Namlea

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline