Lihat ke Halaman Asli

Laila Marni

Pemelajar kehidupan

Puisi | Elegi Januari

Diperbarui: 2 Februari 2020   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc: Pixabay

Denganmu, haruskah ku nampakkan wajah berseri dihiasi pelangi
Pada dasarnya kau tau ada awan mendung yang menggelantung di kelopak mata yang siap melepaskan hujannya.

Denganmu, tak sedikit kunyalakan api semangat seolah dunia hanya punya matahari padahal kau tau rapuhnya hati yang kapan saja bisa remuk tak berkeping.

Denganmu, kutarik dua ujung bibir ke arah berlawanan sehingga sumringah jua, namun aku malu karena kau tau ada usaha sekuat diri menjadikan itu nyata, tersebab itu ingin yang hanya jadi angan.

Denganmu, aku adalah wanita tangguh yang ogah untuk mengeluh dan mengaduh, kau tersenyum, ku lihat ada rona mengiyakan di matamu, menghibur ku tepatnya.

Ku tapaki Januari dengan banyak kepura-puraan, kuteriakkan pada langit tak ada yang setangguhku menerima hujannya, kubisikkan pada bumi jangan tertawa, ia tak sadar bahwa menertawakan dirinya sendiri.

Menjelmalah Februari
Jangan jadikan puisiku bernada elegi seperti Januari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline