Lihat ke Halaman Asli

Jalanmu Menginjak Hati Kami.

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan tol, bukan lagi jalan bebas hambatan

Hambatan datang dari raungan mobil pengawalmu

Meraung bagaikan suara lapar anak jalanan

Tak perduli berapa banyak umpatan mengiringi jalanmu

Hembusan laknat menebar dari iringan mobil mewahmu

[caption id="attachment_143569" align="aligncenter" width="300" caption="by google"][/caption]

Deritamu adalah derita rakyatmu

Derita rakyat kau penyebabnya

Hutangmu adalah hutang rakyatmu

Kekayaan rakyat, kau pemiliknya

********************

Jangan bicarakan soal hak dan perasaanmu

Jangan jaga citra dirimu bagai kemilau emas palsu

Jangan remas lagi hati kami yang salah memilihmu

***********************

Wajahmu, matamu, senyummu menggambarkan jiwamu

Suaramu, perkataanmu, semua menggambarkan kepalsuanmu

Banyak jalan menuju surga, tapi jalanmu menginjak hati rakyatmu

**************************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline