Lihat ke Halaman Asli

Jika Kata-kata Sudah Berubah Menjadi "Senjata"

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129343967567343123

Berselisih itu hal yang biasa, tetapi pertengkaran yang terjadi seharusnya ke arah positif. Jadi kita harus belajar bertengkar yang positif bukan merusakan 'image' diri kita sendiri. Kompasiana beberapa hari ini rame, entah apa yang terjadi antara beberapa akun, yang jelas ada masalah interaksi antara mereka, Jika terjadi pertengkaran, hujat menghujat yang bisa dilakukan pada media online seperti kompasiana ini, adalah saling mengumbar kata dalam bentuk tulisan, jika di dunia nyata mungkin sudah sampai adu jotos bahkan jambak-jambakan, lebih gila lagi mungkin saling gigit hahaaaaaa [caption id="attachment_82003" align="alignright" width="300" caption="foto ilustrasi ini diambil dari google dgn kode no 1293467567343123"][/caption]

Kita bertengkar, sebenarnya yang terjadi adalah kita tidak puas dengan keadaan yang terjadi, terlepas ketidakpuasan tersebut berasal dari ego masing-masing pihak atau dari situasi yang terjadi. Namun, apa pun asal mula pertengkaran itu terjadi, sebaiknya bertengkar dimaksud untuk memberi solusi dari apa yang membuat terjadinya suatu pertengkaran. Dan kita fokus kepada masalahnya, jika masalahnya dembam pribadi, ya fokus aja sama pribadi yang membuat kita jengkel bukan menjalar mengait pribadi lain untuk ikutan GR (Gelo Rasa) Umumnya jika kita bertengkar, bukan solusi untuk membereskan masalah yang kita ajukan dalam kancah pertengkaran, tetapi malah membuat masalah baru dengan tekanan dan sumpah serapah yang saling menyakitkan. Kebanyakan problem dalam relasi umumnya karena komunikasi yang terhanyut dengan liar, terutama waktu kita dalam keadaan bertengkar. Kata demi kata yang seharusnya tidak keluar menjadi begitu bebas meluncur melukai pasangan bertengkar kita, jadi semakin kita ngobral kata, makin banyak terima balik kata demi kata. Seandainya pertengkaran selesai dan kita kembali membina hubungan manis, kita bisa melupakan situasi panas dalam ajang pertengkaran yang sudah selesai. Tetapi kata-kata yang melukai batin sulit untuk ikut dihilangkan dari lubuk hati, nah inilah cikal bakal dendam baru yang akan merusak jiwa kita. Semoga dunia bisa lebih damai, mulailah hilangkan rasa sakit hati, dendam, jengkel, iri, sebab urusan kejahatan orang lain dalam bentuk apapun bukan hak manusia untuk menghukum, biarlah hukum alam, hukum Tuhan, hukum dewa dewi dan semua yang berkuasa di langit dan bumi yang akan berhitungan, tugas kita hiduplah dengan sebaik-baiknya yang bisa kita buat. salam bahagia untuk semua, LH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline