Lihat ke Halaman Asli

Tahun Lalu HAMIL, Tahun Inipun HAMIL Lagi !

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan setiap menjelang lebaran, banyak para pemulung 'memajang' istri dan anak-anak mereka ditaruh diatas gerobaknya.!

asal foto dari :  http://shollahuddel.blog.friendster.com/files

Hal ini bisa kita lihat, sebagai contoh disepanjang jalan kompleks perumahan mewah Pondok Indah- jakarta selatan. Entah mengapa mereka memilih tempat mangkal disitu.? apa mereka pikir dengan memperlihatkan kemiskinannya pada si kaya, akan mendapat iba dan belas kasihan sehingga isi kantong si kaya akan berpindah ketangannya.?

Lama saya memperhatikan situasi lalu lalang mobil-mobil mewah ini, bukan maksud hati ingin menonton kemiskinan orang lain, tapi ingin tau, apa teori yang ada dipikiran saya ini benar atau tidak, menurut saya, semakin kaya seseorang semakin sulit memberikan recehnya pada si miskin, banyak alasan mereka kemukakan, mulai dari sulit menepi untuk memberi sedekah, karena si miskin berdiam disepanjang jalan, dimana mobil harus terus berjalan, sampai yang ekstrim dengan mengemukan pendapat, jijik.! karena ketika kita menyodorkan uang, sering tangan mereka menyentuh tangan kita, nanti tertular penyakit orang miskin yang indentik dengan bakteri dan sebagainya.!

Apapun alasan yang dikemukan si kaya pada hal sedekah ini, itu lumrah.! hak mereka.! tapi yang membuat kita MIRIS adalah si miskin ini.! setiap tahun selalu dan selalu hidupnya tidak pernah berubah.! miskin dan semakin miskin.

Jika membicarakan kemiskinan di negeri kita ini, Hayaaaaaaaa narik nafas deh.! dada ikut sesak.! banyak alasan kenapa orang miskin semakin banyak, mulai dari politik sampai koruptor dan pemimpin kita yang lemot bertindak dan sebagainya. Jadi saya tidak akan menulis panjang lebar tentang miskin dan pemiskinan di negeri ini, toh sudah banyak yang menuliskannya.

Hanya satu yang saya selalu perhatikan pada si miskin, manusia gerobak ini (duh sadis ya, maaf istilah yang saya pakai ini, habis ngak tau lagi, mau menamakan mereka apa)

Sudah tiga tahun saya memperhatikan, seminggu menjelang lebaran, sebuah gerobak akan diparkir dekat tempat sampah pada belokan jalan menuju rumah saya, yang membuat pengemudi harus hati-hati, begitu belok kita harus mengeser kemudi untuk sedikit kearah kanan, agar tidak mengilas kaki perempuan yang berselonjor depan gerobaknya.

Demikian 'keren' cara mereka menarik perhatian untuk meminta sedekah, perempuan dengan kaki yang menjulur kejalanan tersebut dalam kondisi hamil.! MIRIS 'kan.? kondisinya menampilkan 1000% tampilan orang miskin komplit. Tubuh kotor, kurus dan mengendong bayi, juga perutnya besar karena hamil.

Hal ini saya perhatikan dari tahun ke tahun, setiap menjelang lebaran, perempuan istri pemilik gerobak yang biasa memulungsampah di kompleks kami tersebut, selalu hamil.! maka tidak heran, tiap menjelang lebaran kita akan melihat, dia mengendong bayi dengan perut membesar pula.

Dengan menuliskan kisah ini, hati saya merasa BERSALAH karena saya hanya memperhatikan tanpa berbuat apa-apa.!kenapa keluarga miskin itu terus saja beranak, mereka tidak pernah berpikir untuk tidak lagi menambah anak dalam kemiskinanya. Dulu waktu saya aktif di Pos Yandu kompleks, kami punya program mencari keluarga-keluarga miskin ini untuk diberi penyuluhan KB (Keluarga Berencana) banyak kendala yang kami hadapi, mulai dari penolakan mereka, dengan 1001 alasan, sampai yang extrim mengatai kami, mau memusnahkan mereka, karena memandang mereka sebagai sampah.

Saya hanya berharap para pemerintah, khususnya Menteri Peranan Perempuan, dan juga Dep Kesehatan, untuk mengaktifkan kembali program KB ini, seperti ketika jaman ibu negara kita, ibu Tien Soeharto. jaman itu merupakan saat dimana, program KB digalakan dengan aktif sampai kepelosok desa dan semua lapisan masyarakat aktif.

Saya mohon maaf, jika pengetahuan saya tentang program KB, yang saya kemukakan diatas ini, salah.! karena saya benar-benar sudah tidak aktif jadi tidak tau lagi apakah masih efektif dan aktif seperti dulu, seperti ketika tahun sembilan puluhan.? Mungkin ada kompasianer yang bisa menjelaskan hal ini, agar masyarakat dari golongan 'manusia gerobak' ini bisa dijangkau, jangan setiap tahun lahir bayi baru yang harus merasakan kemiskinan orang tuanya.

SELAMAT MERAYAKAN HARI IDUL FITRI bagi kompasianer yang merayakan, Mohon Maaf Lahir Batin, semoga kita mampu memperbaharui hidup kita menuju hal yang lebih positif.!

salam bahagia untuk semua,

Lianny Hendranata

9F038326-AA89-37F4-8414-F54D2149FFC6 1.03.01




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline