Lihat ke Halaman Asli

Kenalkan Pengetahuan Seks Sedini & Seefektif Mungkin

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memperingati Hari Anak, marilah kita sebagai orang tua merenung sejenak............ untuk memaknai kata ANAK & KANAK-KANAK.  Banyak dari pihak kita (para ortu) yang terus menerus 'lupa' bahwa anak kita sudah bukan kanak-kanak lagi, memang benar mereka tetap anak kita, tapi sudah lewat masa kekanakannya. Sekarang anak kita minta dianggap. dipandang sebagai manusia yang selevel dengan kita, yaitu sebagai orang dewasa.!

Banyak orang tua di Indonesia sangat mentabukan untuk membicarakan masalah seks dengan anaknya, sampai-sampai seorang anak membicarakan alat kelamin saja, sudah dihandrik sebagai perkataan 'kotor', tidak pantas.! sehingga anak semakin bingung dan mendapat kesan bahwa hubungan kelamin itu sesuatu misteri, sudah menjadi sifat manusia, apa yang ditabukan, apa yang dianggap misteri, malah menarik perhatian lebih untuk mencoba dan mencari tahu. Seorang teman yang tinggal di Jerman, ketika berkunjung kerumah saya, kebetulan meyaksikan berita-berita pembunuhan mahasiswi yang dilatar belakangi perbuatan seks mereka, dia mengatakan : 'jika para orang tua gadis di Indonesia masih saja ketakutan dengan para play boy yang akan membuat hamil putri-putri mereka, maka orang tua model begini, belum siap menjadi orang tua, karena putri-putri mereka masih 'bodoh' pengetahuan tentang seksnya, sebab orang tuanya tidak membekalinya ilmu bela diri yaitu ilmu perlindungan diri untuk bahaya seks.!" Pengetahuan tentang seks, itu paling benar dan paling efektif diberikan oleh orang tua sendiri ,belajarlah bahasa anak agar penyampaian tentang seks menjadi sopan dan pantas dibicarakan, beritau hubungan seks itu sakral, bukan sesuatu hal yang boleh dilakukan dengan sembarangan dan dengan siapa saja, Orang tua jangan terjebak untuk menakut-nakuti dengan banyak mitos yang dicari-cari. sudah waktunya orang tua terbuka untuk memberitau putra putrinya, bahwa mereka ada karena hubungan seks orang tuanya, tentu saja atas Ridho sang Pencipta. Seperti telah kita ketahui bahwa pada usia 12 tahun  (wanita) dan usia 14 tahun (bagi pria), organ-organ reproduksi beserta  hormon-hormonnya mulai berkembang. Hal ini memberikan sensasi baru bagi  putra-putri anda yaitu keinginan seksual. Di Negara maju, pengetahuan soal seks sudah diajarkan dari sejak sekolah dasar, dan orang tua juga sangat terbuka untuk membicarakan seks dengan anak-anaknya. sehingga pengetahuan seks, anak mendapatkan secara benar dan dari sumber yang bisa dipercaya. Kelemahan budaya kita,  sebagai orang timur masih banyak orangtua yang enggan memberikan  informasi-informasi yang menyangkut masalah seksualitas. Hal ini yang  mendorong anak remaja mencari akses informasi lain. Akses untuk mendapatkan informasi melalui situs-situs porno di internet,  majalah-majalah dan video-video pornografi, bahkan sekarang telepon genggampun  bisa menjadi sarana penyebaran. Sudah saatnya orang tua menjadi teman terpercaya anak-anaknya, termasuk urusan seks.! jaman sudah berkembang secara pesat, akses internet membuka pintu dunia pengetahuan secara mudah. Bukan hanya anak-anak yang mengambil manfaat untuk memperoleh pengetahuan kedewasaannya, tetapi orang tuapun diharapkan berlaku demikian.! cobalah ambil pengetahuan dari banyak web dan berita tentang kemajuan dunia, agar tidak tertinggal sehingga menyulitkan komunikasi dengan anak-anaknya. Bekali anak dengan ilmu dan akhlak Sebagai orang tua, tentu saja  kita menginginkan mempunyai anak-anak yang baik, dan menjadi kebanggaan orang  tua. Kita tidak menginginkan kegagalan dalam perkembangan anak-anak,  Maka suatu kewajiban bagi kita sebagai orang tua untuk memberikan bekal  informasi yang benar, juga membekali mereka dengan pendidikan moral dan agama,  agar terbentuk menjadi manusia yang berakhlak dan berbudi luhur selain berilmu  tinggi, karena keduanya tidak dapat terlepaskan. Kita melihat, nasihat Albert  Einstein (1879-1955) sebagai berikut: "Religion without  science, is lame, Science without religion is  blind". (Agama tanpa ilmu pengetahuan akan timpang, Ilmu pengetahuan tanpa  agama, akan buta) maka penting bagi kita orang tua membekali puta-putri  dengan akhlak yang baik, karena dengan pengetahuan dan ilmu yang tinggi, seseorang  bisa menjadi manusia  jenius.! Tetapi jika  mempunyai akhlak yang rendah, jadilah dia seorang teroris baik untuk keluarganya, juga untuk lingkungan hidupnya. salam bahagia, L.H gambar ilustrasi pinjam dari lemari Om Google




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline