Gelombang teknologi tidak dipungkiri di zaman sekarang ini berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Berbagai usia: tua hingga muda, kalangan: menengah hingga atas, dan pekerjaan semua sudah akrab dengan teknologi. Bahkan di zaman sekarang ini seseorang dapat dikatakan "Gaptek" (n) istilah untuk seseorang yang gagap teknologi; apabila tidak melek dengan adanya teknologi digital saat ini.
Sosial media sudah sangat berkembang memunculkan berbagai macam aplikasi: Facebook, Instagram, Tik Tok, dan masih banyak lagi sosial media yang sudah seperti mainan sehari-hari kawula muda hingga tua untuk kepentingan memuaskan rasa sekedar mencari trend terkini maupun meng-update kegiatan sehari-hari. Orang yang sudah akrab dengan sosial media pasti mengenal sebutan Influencer (n) adalah orang yang memiliki banyak pengikut di dunia maya dengan kemampuan untuk mempengaruhi para audience-nya;
Para Influencer mendapatkan penghasilan salah satu caranya adalah dengan mempromosikan benda yang menjadi sponsor Influencer tersebut. Mereka dibayar untuk membantu memasarkan barang dagangan orang lain. semakin tinggi pengikut dan interaksi seorang influencer kepada pengikutnya maka akan semakin mahal pula tarif yang akan dikenakan, namun hal ini tentu sangat berpengaruh pada semakin banyak pula orang yang akan mendapat informasi tentang barang yang akan di promosikan.
Mahalnya tarif influencer ini membuat banyak pelaku usaha terutama usaha menengah kecil (Rumahan) sangat kesulitan untuk menggunakannya. Kegiatan yang dilakukan Tim KKN Non Reguler 2022 SBY 7 Universitas 17 Agustus 1945 dengan Dosen Pembimbing Ibu Siti Mutrofin, S.Kom. yang berfokus pada Digital Marketing memberikan beberapa solusi atas permasalahan tersebut. Setelah mengetahui bahwa jasa yang tergolong mahal dapat dijangkau untuk usaha rumahan,UMKM menyadari betapa pentingnya digitalisasi marketing di era ini. Besar harapan bagi kami pelaku KKN agar hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan UMKM yang ada di daerah tersebut.
(Sumber: Pribadi, 2022)
