Lihat ke Halaman Asli

Kevin Wibowo Mukti

Mahasiswa aktif fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Aksiologi dalam HI: Nilai-nilai dan Etika dalam Konteks Global

Diperbarui: 28 Mei 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam prakteknya, Hubungan Internasional (HI) melibatkan kepentingan dan perspektif yang beragam dari tiap negara.   Dalam hal ini, penting untuk memahami nilai-nilai yang mendasari tindakan dan keputusan yang diambil oleh para aktor. oleh karena itu, aksiologi hadir untuk membantu dalam memahami konsep nilai dan etika yang mendasari perilaku individu atau kelompok, dan bagaimana nilai-nilai tersebut berperan dalam pembentukan kebijakan dan interaksi internasional.

Menurut dosen Universitas Airlangga, Drs. H. Mohammad Adib, MA dalam bukunya "Filsafat Ilmu" menjelaskan bahwa aksiologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang orientasi atau nilai suatu kehidupan. Aksiologi sendiri dapat disebut sebagai teori nilai, karena menjadi pedoman manusia dalam bertindak. Pemahaman nilai-nilai aksiologi memungkinkan analisis mendalam tentang nilai-nilai yang dianut oleh berbagai aktor dalam hubungan internasional. Misalnya, konsep nilai seperti keadilan, kebebasan, kemanusiaan, dan kedaulatan negara dapat dianalisis dalam konteks kebijakan luar negeri dan tindakan negara. 

Dalam aksiologi juga membahas mengenai etika. Menurut Adib (2018) etika sendiri diambil dari bahasa Inggris, ethic (singular) yang berarti sebuah prinsip sistem moral atau batasan berperilaku. Dalam HI hal ini mencakup pemahaman tentang prinsip-prinsip moral yang berlaku dalam interaksi antarnegara, seperti prinsip keadilan global, tanggung jawab bersama, dan hak asasi manusia. Etika internasional juga turut membantu dalam merumuskan pedoman berperilaku yang diharapkan dari negara-negara dan aktor-aktor internasional. Selain itu, etika dalam aksiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik antarnegara dengan cara yang etis. 

Sebagai sebuah subjek, etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menilai benar atau salah tindakan yang telah dikerjakan. Pemahaman nilai-nilai dan etika dalam HI memiliki implikasi penting dalam mencapai kerjasama, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan di tingkat global. Namun, tantangan juga muncul, termasuk perbedaan budaya, konflik nilai, dan pertentangan kepentingan yang kompleks. Dalam mengatasi tantangan ini, aksiologi dapat memberikan kerangka kerja yang bermanfaat untuk merumuskan kebijakan yang lebih adil, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. 

Studi kasus yang dapat kita ambil dengan menggunakan teori aksiologi adalah posisi Indonesia dalam Perang Rusia-Ukraina. Perang Rusia yang yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022 belum mencapai kata damai hingga sekarang. Indonesia sebagai negara netral terbukti telah berhasil menjaga netralitasnya, hal tersebut dibuktikan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia pada 29 Juni 2022. Tujuan kunjungan Jokowi ke kedua negara yang sedang bertikai tersebut adalah untuk menawarkan jalan perdamaian agar konflik ini segera berakhir. Hal tersebut sesuai dengan salah satu fungsi etika dalam aksiologi, yaitu menyelesaikan konflik antarnegara dengan cara yang etis. 

Konsistensi dukungan Indonesia dalam konflik ini kembali ditunjukkan dalam KTT G7 yang diselenggarakan pada 19 sampai 21 Mei 2023 di Hiroshima. Dalam pertemuan tersebut Jokowi mendorong serta mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan secepatnya mencari jalan keluar atas konflik yang terjadi. Pernyataan Jokowi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah mengaplikasikan konsep aksiologi yang berdasarkan nilai-nilai dan etika. 

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks hubungan internasional yang semakin kompleks, pemahaman nilai-nilai dan etika adalah elemen penting. Aksiologi memberikan kerangka kerja untuk menganalisis dan memahami interaksi internasional berdasarkan nilai-nilai yang mendasari tindakan dan keputusan. Dengan mempertimbangkan aksiologi dalam hubungan internasional, kita dapat mempromosikan kerjasama global yang lebih baik dan mengatasi tantangan global dengan cara yang lebih etis dan berkelanjutan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline