Lihat ke Halaman Asli

Lensa Karana Media

Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Minim Pembina Mahir Golongan Siaga, Sebuah Catatan Khusus Pembinaan Pramuka Siaga Kwarcab Banyuwangi

Diperbarui: 23 November 2018   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

ROGOJAMPI - Pembinaan pramuka siaga di gugusdepan kurang berkembang sehingga membuat peserta didik tidak dapat melalui tingkatan dalam golongannya. Kondisi tersebut menarik untuk dibahas lebih dalam untuk menelusuri benang merahnya. Lensa karana mencoba menemui Abdul Wahid, pembina gugusdepan yang berpangkalan di SD Negeri 2 Bubuk Kecamatan Rogojampi, Sabtu (27/10/2018).

"Kegiatan pembinaan pramuka siaga di SDN 2 Bubuk belakangan terkendala kurangnya pembina mahir dalam bidang kepramukaan yang membuat kegiatan pembinaan pramuka menjadi tidak maksimal," jelas Wahid.

Fenomena ini menyebabkan peserta didik Pramuka kurang mendapatkan pola pembinaan yang terarah.

Padahal, masalah tersebut perlu penanganan lebih lanjut agar pembinaan dan kegiatan pramuka siaga berjalan baik.

Wahid menambahkan, Kwartir Ranting dan Kwartir Cabang juga kurang maksimal menyelenggarakan kegiatan kepramukaan golongan siaga. Akibatnya pihak gugusdepan tidak mempunyai target yang jelas dalam melaksanakan kegiatan pembinaan pramuka.

"Untuk sementara ini, kegiatan pramuka di SDN 2 Bubuk hanya sebagai formalitas saja, dan target dari kegiatan pramuka tersebut belum ada," imbuhnya.

Kegiatan Pramuka, kata Wahid, hanya peringatan hari jadi pramuka yang terkesan rutinitas. Biasanya hanya kemah biasa dan tidak ada kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti lomba cerdas cermat tentang kepramukaan, dan lain sebagainya.

"Andai saja ada program dari atasan atau kwartir cabang, maka dari setiap ranting dan gugusdepan bisa menjadikan program tersebut sebagi acuan dan target yang nyata dan harus dicapai oleh gugusdepan," cetusnya.

Ditemui secara terpisah, Fatur Rochman, Andalan Cabang urusan Pembinaan Pramuka Siaga menanggapi pembinaan pramuka siaga yang mengalami kendala di gugusdepan beberapa tahun belakangan, di gugusdepan sangat minim tersedia pembina Pramuka yang mahir siaga.

"Setelah diamati penyelenggaraan KMD dan KML selama ini, ternyata golongan siaga tidak diminati oleh para pembina Pramuka. Menurutnya, untuk membina pramuka siaga itu perlu "open", telaten, dan harus menggunakan banyak permaian-permainan," imbuh Fatur.

Dia menambahkan, pada tahun 2019 urusan siaga oleh Kwartir Cabang diberi pagu anggaran kegiatan Pramuka golongan siaga, seperti bazar, pesta siaga, dan prestasi siaga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline