Lihat ke Halaman Asli

Lensa Karana Media

Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Pertikawan Regional Jawa 2018 Angkat Issue Global Warning dan Cetuskan Pramuka sebagai 'Green Inspirator'

Diperbarui: 19 Oktober 2018   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

YOGYAKARTA -- Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Regional Jawa Tahun 2018 memasuki hari kedua. Kontingen Jawa Timur antusias mengikuti Seminar bertema peran pramuka di dalam lingkungan hidup.

"Perlu kita ketahui bahwa Lingkungan ini sudah mulai tercemar dan mulai terancam dari pemanasan global. Pramuka harus mengambil peranan dalam upaya pemeliharaan lingkungan atau Pramuka sebagai Green Inspirator," ungkap Jojon, Pimpinan Saka Kalpataru saat menjadi pembicara seminar, Rabu (17/10/2018).  

Praja Muda Karana mempunyai makna rakyat muda yang suka berkarya merupakan kebanggaan bersama rakyat Indonesia. Ternyata, Pramuka Indonesia mempunyai anggota lebih kurang 21 juta jiwa. Jojon menilai, jumlah tersebut adalah aset bangsa yang besar untuk mencetak kader-kader berwawasan lingkungan hidup.

"Bahkan di dunia, dari 27 juta anggota kepanduan dunia (World Organization of Scout Movement), Indonesia adalah penyumbang nomor satu dengan 21 juta anggota," imbuhnya.

Peran penting Pramuka dalam perbaikan dan pemeliharaan lingkungan hidup, kata Jojon, saat ini dibutuhkan negara.

"Pramuka patut menjadi garda terdepan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang hijau, bersih, indah dan asri. 'Yes, we can!' Meminjan slogan Kakak Obama (Presiden AS) sudah tentu terlintas harapan "Ya Kita Bisa" menjalankan Gerakan Pramuka ini menjadi gerakan missioner melestarikan alam, hutan dan lingkungan di sekitar kita," ujar Jojon.

Dia menjelaskan lebih lanjut, peran Pramuka sebagai green inspirator dapat dilaksanakan karena tiga landasan berpikir, pertama, Gerakan Pramuka adalah "tritunggal" yang terdiri kaum anak-anak, pelajar, pemuda yang selalu berada dalam matra pendidikan. Artinya, menjadi pelajar adalah menjadi Pramuka. Pramuka lahir dari kepentingan pendidikan dan untuk pendidikan rakyat semesta.

Kedua, Gerakan Pramuka ada dalam dunia pendidikan formal. Oleh sebab itu, melalui pendidikan kepanduan maka Pramuka layak menjadi role model pemeliharaan lingkungan hidup secara berkelanjutan, bukan sekedar pelaku seremonial. Caranya, menggunakan metode praktik dan pembinaan seputar lingkungan hidup, baik pemahaman akan potensinya maupun antisipasi terhadap bahaya yang mengancam.

Ketiga, Gerakan Pramuka adalah gerakan kader pemimpin masa depan bangsa. Gerakan ini bisa dikatakan ada dalam semua dan untuk semua. Maksudnya, semua orang telah mengetahui keberadaan Pramuka, mereka berbaur dengan lingkungan masyarakat dan sekolah. Persepsi ini harus menjadi sumber kekuatan gerakan kepanduan untuk merevitalisasi keberadaannya sebagai pencetak kader-kader berkualitas di masa depan, khususnya yang berwawasan ekologis, mencintai dan menggiati lingkungan hidup.

"Harapan saya, semoga kontingen Saka Wanabakti Jawa Timur bisa menjaga lingkungan dan melestarikan lingkungan walaupun bertugas di kehutanan dan saya harap rimbawan Jawa Timur selalu mencintai hutan dan lingkungan," pesan khusus Jojon saat ditemui secara terpisah.

Menurut Qorina, salah satu peserta kontingen Jawa Timur asal KPH Blitar mengatakan, sebagai kader yang hidup di dunia kehutanan, Pramuka sangat berperan dalam bidang lingkungan karena pramuka selalu dekat dengan alam. Walaupun sekarang sudah moderen, Pramuka tetap dekat dengan alam. Misalnya saat melaksanakan kegiatan perkemahan selalu di alam, hutan, pesisir pantai, di pinggir danau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline