BANYUWANGI, LENSAKARANA.com -- Kwartir Nasional Gerakan Pramuka terjun langsung dalam aksi tanggap bencana banjir bandang di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, Jumat (29/6/2018). Dalam aksi tersebut, mereka tidak hanya memberikan peralatan untuk mempermudah pembersihan rumah korban terdampak banjir, tetapi juga memberikan alat-alat keamanan bagi para relawan pramuka yang ikut membantu para korban banjir. Selain itu mereka juga memberikan trauma healing bagi anak-anak korban bencana banjir bandang.
"Saya kebetulan sedang menjalankan bisnis di Bali, dan tidak lama kemudian saya mendengar kabar bahwa terjadi bencana banjir bandang di Banyuwangi. Saya juga sedang memberi dukungan kepada rekan-rekan pramuka peduli di Bali untuk siaga bencana Gunung Agung. Karena sudah banyak mempunyai jaringan di Kwarda Bali, saya pun mengajak beberapa orang Pramuka Peduli Kwarda Bali untuk ikut membantu bencana yang ada di Banyuwangi," ungkap Eko Sulistio, Andalan Nasional bidang Abdimasgana (pengabdian masyarakat dan siaga bencana) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Eko juga mengungkapkan, pos pramuka dibawah naungan kwarcab sudah bagus karena akan banyak komponen pramuka akan menjadi satu, seperti saka-saka, gudep-gudep, ambalan-ambalan, dan kwaran-kwaran.
"Hal itu bisa menjadi kekuatan yang luar biasa. Tujuannya agar para relawan pramuka bisa lebih terorganisir dengan baik, menyatukan potensi yang ada, dan sebagai wadah bagi mereka," imbuhnya.
Dia menambahkan, banjir bandang Banyuwangi sebagai momentum penguatan koordinasi pramuka peduli, itu dapat dilihat dari banyaknya anggota pramuka dari berbagai saka, berbagai ambalan, berbagai kwaran, berbagai racana baik di Banyuwangi sendiri maupun di sekitarnya yang terjun langsung membantu masyarakat.
"Mereka berbaur menjadi satu kesatuan tanpa memandang dari mana asal mereka. Juga dalam hal sumbangan, banyak dari berbagai ambalan, kwaran, saka, bahkan dari beberapa wilayah di sekitar Banyuwangi seperti dari teman-teman Jawa Tengah dan andalan nasional yang juga sudah membantu dalam hal materi," tambah eko.
Pembelajaran yang bisa didapat adalah pramuka bisa menjadi lebih kuat karena dari berbagai unsur bisa disatukan.
"Seandainya nanti terjadi bencana lagi, maka pramuka sudah siap karena sudah mempunyai kekuatan berupa alat, personil, orang-orang yang berpengalaman menangani kebencanaan, dan juga bagaimana mengelola pos yang baik," pungkas Eko.
Penulis : Destyan Nico P
Editor: Dio Januarti Rafika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H