Lihat ke Halaman Asli

Lensa Karana Media

Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Jawab Apresiasi Keluarga Besar Pramuka Banyuwangi, Tim Humas Kwarcab "Upgrade" Skill Kepemimpinan dan Penulisan Berita

Diperbarui: 13 Juni 2018   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)

BANYUWANGI, LENSAKARANA.com - Kwartir Cabang Banyuwangi kembali menggelar Pelatihan Jurnalistik keenam Tahun 2018 di Gedung Pramuka Banyuwangi, Sabtu-Minggu (9-10/6/2018).

Pelatihan diikuti oleh 20 peserta dari 12 anggota lama dan sisanya anggota baru. Materi pada pelatihan kali ini dibagi menjadi dua kelompok, materi editing difokuskan kepada anggota lama yang berminat menjadi editor, sedangkan untuk anggota baru difokuskan pada materi teknik wawancara dan teknik penulisan berita. Adapula tambahan materi-materi baru seperti teknik fotografi, dan kepemimpinan.

Adanya pembagian materi dilatarbelakangi karakteristik dari keterampilan yang dibutuhkan berbeda, keterampilan seorang wartawan lebih difokuskan pada pengambilan data di lapangan, sedangkan untuk editor terfokus pada pengolahan data.

"Untuk kegiatan kali ini, kami mencoba untuk mengemas dalam bentuk perkemahan, disebut perkemahan artinya konsumsi bukan lagi dalam bentuk nasi bungkus, akan tetapi memasak sendiri. Perkemahan kan pastinya ada tenda, memasak sendiri, dan disini kami juga menambahkan suplemen materi yaitu jurnalistik," ungkap Mohamad Arif Fajartono, Sabtu (9/6/2018) saat ditemui di Kwartir Cabang Banyuwangi.

Menurut Arif, seorang jurnalis erat hubungannya dengan kepemimpinan, karena inti dari seorang pemimpin yaitu mempengaruhi orang dengan berita-berita yang mereka buat guna memberikan motivasi dan inspirasi bagi pembaca. Selain itu, seorang wartawan juga harus memiliki mental yang kuat, kemauan, dan keberanian.

"Kwarcab sangat mengapresiasi adanya kegiatan para wartawan ini, karena sebelumnya kita tidak bisa mewarnai media massa di internet. Kadang-kadang pramuka kuat di lapangan tetapi lemah di pemberitaan. Untuk sekarang, media cetak sudah mulai kurang peminat, pola konsumsi berita lebih difokuskan pada media online. Sehingga kami harus berani untuk mencoba dan membuktikan bahwa Kwartir Cabang Banyuwangi mampu meberikan berita-berita yang sesuai kaidah-kaidah jurnalistik," imbuh Arif.

Untuk sementara, Tim Media Kwarcab Banyuwangi menggunakan fasilitas yang gratis yaitu kompasiana.com dan kedepannya Tim Media akan membeli domain (alamat website) sendiri yang bisa dijadikan sebagai media untuk memberitakan berita-berita di Banyuwangi.

Arif menjelaskan, pola pelatihan ini berbeda dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. "Selama ini kami mencoba melakukan pengamatan, bagaimana pola yang tepat untuk berlatih jurnalistik. Pelatihan kali ini, kami menggunakan pola pelatihan seperti orang berlatih tinju, jadi wartawan yang senior memberikan pertanyaan dan yang junior berperan sebagai narasumber," jelasnya.

Sehingga dengan itu, peserta memiliki gambaran apa yang harus ditanyakan dan mereka tau rasanya ditanyai. Tahap kedua, gantian wartawan baru yang akan mewawancarai wartawan yang lama dan dilanjutkan praktik menulis berita.

"Untuk mengukur sukses atau tidaknya pola pelatihan seperti ini, maka kami akan melakukan pengamatan nanti ketika telah terjun lapangan," tutup Arif.

Penulis: Angelo Gladicho

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline