Lihat ke Halaman Asli

Lensa Karana Media

Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Dahsyat, Hasan Syafi'i Latih Kemampuan "Public Speaking" Temu Pramuka Tegak Dega 2018

Diperbarui: 4 April 2018   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi -- Sabtu (31/3/2018), dalam kesempatan Perkemahan Temu Tegak Dega 2018 di Bumi Perkemahan Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, peserta diajak membahas "Teknik Komunikasi".

Hasan Syafi'i, Sekretaris Panitia Temu Tegak Dega 2018 yang juga menjadi pemateri Teknik Komunikasi mengatakan, yang pertama perlu diperhatikan dalam suatu kegiatan adalah manajemen risiko. Kedua, estimasi biaya itu juga harus diperhatikan, tidak akan berjalan suatu kegiatan kalau tidak ada biaya. Ketiga, estimasi peserta, dan keempat adalah stakeholder, seperti bagian keamanan, baik dari pihak masyarakat dan dari pihak panitia. Itu semuanya merupakan suatu pendukung bagi kegiatan Temu Tegak Dega 2018.

"Komunikasi itu sangat penting sekali, karena sekecil apapun itu semuanya menggunakan komunikasi, contoh kecil di suatu rumah tangga, itu bisa saja terjadi pertengkaran karena miss komunikasi. Yang kedua adalah apabila kita akan melamar pekerjaan atau kita menginginkan sesuatu kita pasti memerlukan komunikasi. Sehingga komunikasi ini sangat penting, karena memang sekarang semua memerlukan komunikasi dalam semua aspek," jelas Hasan.

Target sementara ini adalah merupakan tingkatan dasar, peserta dapat berbicara baik dan lancar. Karena tidak semua orang yang bisa berbicara baik, itu lancar dan tidak semua orang yang berbicara lancar, bisa berbicara baik. Sehingga tujuan yang paling dasar adalah peserta dapat berbicara baik dan lancar.

"Cara merancang komunikasi yang baik, dapat dilakukan dengan cara berlatih dan terus berlatih. Untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan lancar, harus memperhatikan teknik komunikasi," imbuh Hasan.

Tips agar lancar berkomunikasi, salah satunya adalah murah senyum. Kedua, tidak menutup diri, sehingga kita mempunyai jaringan. Ketiga, kita harus membuka pikiran, bahwa perbedaan itu tidak menyebabkan perpecahan, maka kita harus menyadari tipe orang meliputi, keras kepala, pendiam, kaku, lemah lembut.

Ketika terjadi miss komunikasi, contohnya perpecahan, berawal dari tidak efektifnya komunikasi. Yang satu menginginkan A, yang satu menginginkan B. Sehingga, keduanya tidak ada titik temu. Apabila menyatukan hal yang ketemu, itu hal biasa, tapi menyatukan hal yan tidak ketemu, itu baru luar biasa.

"Menghadapi masalah akibat miss komunikasi, salah satu harus ada  yang mengalah. Jika ada salah satu yang mengalah, maka harus dicari win-win solution sehingga tidak ada yang dirugikan" tambah Hasan.

Dita Jatayu, salah satu peserta dari pangkalan SMAN 1 Glagah mengatakan, bahwa teknik Komunikasi sangat penting.

"Manfaat materi teknik komunikasi ini adalah bisa memotivasi seseorang untuk lebih percaya diri," ujar Dita.

Menurut salah satu peserta dari Saka Wirakartika yang berpangkalan di Koramil Genteng, Nova Dinata, komunikasi itu sangat penting. Jika kita tidak bisa berkomunikasi, pasti tidak akan kenal antar gudep yang satu dengan gudep yang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline