Lihat ke Halaman Asli

Sunah Mengajarkan Ilmu Islam-nya Rasulullah saw & para Sahabat saw

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

AsyhaduAllailahaillallah wahdahuula syariikalahu wa asyhaduanna Muhammadar Rasulullah; Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa ala ali sayyidiina Muhammadin,...

Bismillahirrohmanirrohim walhamdulillah 3x Ass.wr.wb. ...

Sangat-lah memprihatinkan apabila kita mendengar di TV, membaca di koran dan majalah mengenai daftar tarif yang harus dibayarkan umat apabila mereka mengundang pembicara rohani untuk menguraikan hal-hal, topik mengenai masalah ilmu kerohanian Islam seperti di bawah ini.

Daftar Tarif Ustadz-Ustadzah di Indonesia :

1- Desa-Kecamatan : 100-200 ribu pershow.

2- Kab/Kota kecil : 300-600 ribu.

3- Kota besar -Surabaya, Semarang, Bandung dll) : 500 - 1 juta pershow.

4- Ibukota : 1-2 Juta pershow.

5- Ustadz TV dan Ustadz Seleb : 5 - 20 Juta pershow...

...

Saudara-Saudara Islam-ku, sungguh Sunnah Rasul saw & para sahabat beliau saw tdk spt itu, itu sama saja menjual ayat Qur'an dgn sangat murah, Bro!!! yg benar adalah semua Ulama Islam-nya Rasulullah saw selalu mewakafkan dirinya untuk penyebarluasan ajaran hakiki Islam, dengan diberi tunjangan oleh baitul maal Islam (Islam yang satu pimpinan keruhanian, bukan Islam yang bergolong-golongan ataupun Islam golongan politik tertentu), jadi ini ada sistemnya Brooow, tdk ngawur, sembarangan mencari hidup dari da'wah itu sangat tdk sesuai dgn pondasi ajarannya Islam Rasulullah saw!!! walaupun itu dimaklumi & dianggap wajar sekarang ini, tp sangatlah jelas tdk sesuai dgn kebijaksanaan yg telah ditetapkan oleh Rasulullah saw!!! ;

Sistem wakaf ini sekarang ini sptnya Hanya Islam Ahmadiyah saja yg mempraktekkannya, dengan pemimpinnya seorang Khalifah, penerus Al Mahdi saw!!!. Bahkan anak-anak Ahmadi sebelum lahir-pun, masih dalam kandungan, di-niatkan untuk diwakafkan, diajukan kepada Hz. Amirul Mu’minin, lewat skema Waqf-e-Nou scheme untuk menjadi Mubaligh-Mubaligh.

Nasehat kami lebih baik tinggalkanlah mencari kehidupan dengan cara seperti itu, karena tidak sesuai sunnah Rasulullah saw & sahabat-sahabat beliau saw & hal ini dibutuhkan kesadaran akan perlunya management Islam yang satu, dengan kedatangan Al Mahdi Islam Hz. Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Islam Ahmadiyah, yang sekarang ini dipimpin seorang Amirul mu’minin sebagai sistem Islam sejati yang dibangkitkan untuk me-managemen kemenangan Islam secara damai!!! ; lebih baik tinggalkan-lah secepatnya, lebih cepat lebih baik, agar amal Kita tidak sia-sia, & dicap Allah telah menjual ayat-ayat Qur’an dengan harga sangat murah, bukannya mencari ridho Ilahi!!! Akan lebih terhormat jika Kita mencari penghidupan kita dengan cara lain seperti berdagang, pegawai negeri, swasta dll. Jangan-lah Kita di mimbar Jum’at memberikan khotbah, tausiah tapi di fikiran kita sebagai imam masjid memikirkan nanti kita dapat berapa dengan pekerjaan haram kita ini. Ini merupakan sandungan, hambatan untuk beriman bagi imam-imam masjid, ulama-ulama, ustad & ustadzah bila nantinya mendengar Al Mahdi sudah datang, karena mereka akan takut kehilangan penghasilan mereka, takut kehilangan pengikut, takut kehilangan akses kekuasaan dlsbgnya, sehingga mereka menjadi “tertengadah” (tidak dpt melihat, berjalan & memutuskan sesuatu dgn lurus lagi), karena walaupun mereka bisa memahami dgn kecerdasan otak mereka bahwa Pendiri Islam Ahmadiyah & Al Jamaahnya jelas2 mendapatkan fitnah yg keji, dan hal tersebut suatu keniscayaan, kebenaran sejati yg didukung ayat2 AlQur’an tapi karena tekanan dari berbagai penjuru, mereka menjadi takut..

http://sejarah.kompasiana.com/2014/11/27/system-kekhalifahan-isis-keliru-penafsiran-vs-kekhalifahan-al-mahdi-islam-ahmadiyah-706427.html

“Dunia butuh contoh kedamaian, konsep pengembangan & kemenangan agama Ilahi yang elegan … Disinilah Al Jama’ah Islam Ahmadiyah telah ratusan tahun memberi contoh, mengembalikan konsep Islam yang benar & asli … ”

Silahkan browsing dan diteliti secermat-cermatnya, sekaffah-kaffah-nya,…Semoga informasi jawaban diatas dapat mem-format fikiran2 yg keliru khususnya ttg managemen ilmu kepemimpinan dalam Islam yang disunahkan Rasulullah saw & KhulafaurRasyidin!!! krn ilmu Islam itu sifatnya dari awal just 'free in charge' no charges for learning Islam!!! Dan Islam senantiasa memberikan, menyediakan Ulama2, guru Islam sejati tuk belajar secara gratis, tanpa dipungut bayaran sedikitpun!!!

Pintar jasmani, bukan berarti ROHANI-nya juga genius…selama belum menerima Imam Mahdi, pendiri Islam Ahmadiyah, yang di zaman ini merupakan wakilnya Rasulullah saw (telah dinubuatkan 1500 thn yang lalu). Buktinya, banyak kasus-kasus seperti yang menimpa organisasi Partai Keadilan Sejahtera, PKS, yang telah diplesetkan oleh publik sebagai penilai sebagai Partai Korupsi Sapi, yang tidak membuat rakyat Sejahtera, dengan harga daging yang melambung tinggi!!! Bahkan dikatakan sebagai Partai Kandhang-(nya) Sapi oleh publik, Kami-pun sangat kecewa dengan kenyataan ini!!! ; Korupsi proyek pengadaan Al-Qur’an, Dana Haji dll yang membuat citra Islam terpuruk.

Dan kemudian ternyata, terdapat petunjuk dalam Surah yaasin ayat 21 & 22,… mengenai masalah Pemimpin (Imam) Akhir zaman (juga dalam QS Al Jumu’ah, 62 : 4, Wa akhoriina minhum lamma yalhaqqubihim wahuwal aziizul hakiim), yang setelahnya akan muncul Khilafatun ‘alaa min hajjinnubuwwah (penggenapan nubuatan QS. An Nuur 24 : 56 untuk orang-orang yang benar-benar beriman & beramal shalih, terbaik amalnya). Silahkan juga buka di Link: http://politik.kompasiana.com/2014/06/10/pemimpin-indonesia-sejati-idealnya-senantiasa-mewakafkan-diri-bagi-kemajuan-bangsa-negara-665226.html

“wa jaa amin aqshol madiynati rojulun yas’aa qaa la yaaqaumittabi’uulmursaliina..

Maka datang dari “bagian terjauh kota itu” seorang laki2 (rajulun) dengan yas’a, “berlari-lari” ; Ia berkata,”Hai kaumku, ikutilah para rasul itu.

Kata-kata “bagian terjauh kota itu”, dapat diartikan suatu tempat yang jauh letaknya dari markas Islam masa awal (Kota Medinah), atau tafsirnya terjadi perulangan bahwa pada masa akhir zaman, dimana Islam akan mendapatkan kemenangan kembali, tempat dibangkitkannya Al Mahdi agama Islam sangatlah jauh dari markas Islam zaman awal. Sedang kata yas’a dalam beberapa sabda Rasulullah saw, memberi isyarat kepada sifatnya yang tak mengenal lelah, cepat bertindak dan tak mengenal jemu dalam usahanya untuk kepentingan Islam.

Kata seorang laki2 (rajulun), mengingatkan kepada Sabda Rasul KhatamanNabiyyin Muhammad saw yang telah menyebutkan perihal Bangsa Parsi Iran dengan perannya di AKHIR ZAMAN dalam hadits Bukhari juz VI fasal surah Jumuah h.201

لَوْكَانَالْإِيْمَانُعِنْدَالثُّرَيَّا لَنَالَهُرِجَالٌاَوْرَجُلٌمِنْهَؤُ ءِ) البخاري/المجلد3: جزء: /6 كتابالتفسير:سورةالجمعة/بابولو:وآخرينمنهمنمرة/4897 دار الفكر/بيروت-لبنان1994/م(

artinya : ”Apabila Iman telah terbang ke bintang Tsurayyya maka salah seorang, beberapa orang dari keturunan Bangsa-nya Salman Al Parsi (Bangsa Iran) akan membawa kembali keimanan yang hilang itu kembali ke BUMI ini”…

“ittabi’uu man laa yasalukum ajraw wahum muhtaduuna.

Ikutilah mereka yang tidak meminta upah dari kamu dan mereka yang telah mendapat petunjuk.” (Kasus Ustadz Solmed sepertinya menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap gambaran Pemimpin-Pemimpin agama sekarang yang mencari penghasilan dengan dakwah yang sebenarnya tidak sesuai dengan sunah suci Rasulullah saw & sahabat-sahabat Beliau saw!!! Ini seibarat menjual ayat-ayat Al-Qur’an dengan harga rendah, sindiran Allah SWT dalam Al-Qur’an suci kepada ulamauhum).

…di ayat 31-nya,…Allah Yang Maha Kuasa sendiri seolah-olah sangat masygul atas penolakan, penghinaan dan ejekan manusia terhadap para nabi-Nya. Laa nufarriqu bayna ahadim mirrasuulih…Smoga Janganlah Kita membeda-bedakan antara nabi yg satu dgn nabi yg lain tp setiap utusan Tuhan (Imam Mahdi agama Islam) yg datang khususnya pada zaman Kita, zaman akhir ini hendaklah Kita katakan sami’na wa atha’na, amin.

“Yaa hasrotan ‘alaal’ibaadi…Maa ya’tiihim mirrosuulin illa kaanuu bihiii yastahziuuna”.

Ah, sayang bagi hamba-hamba-Ku! Tidak pernah datang kepada mereka seorang rasul, melainkan mereka senantiasa mencemoohkannya.

Salah satu cara, metode, pedoman untuk mempelajariilmu-ilmu hakekat Al-Qur’an:

wa la qad dharabnaa lin naasi fi haadzal qur-aani min kulli Matsalil la’allahum yatadzakkarun

Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah menampilkan dalam Al-quran ini segala macam perumpamaan bagi umat manusia supaya mereka memikirkannya” (Azzumar:28 )

“Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dalam lima segi: halal, haram, muhkam, mutasyabih dan perumpamaan, maka amalkanlah yang halal, jauhilah yang haram, ikutlah yang muhkam, imanilah yang mutasyabih dan jadikanlah pelajaran perumpamaan-perumpamaannya” (HR. Al Baihaqy)

…Yaa ayyuhalladziinaaamanud khuluu fissilmi kaaffah…Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sekalian ke dalam jiwa kepatuhan seutuhnya (masuklah Islam secara kaffah) wa laa tattabi’uu khuthuwaatisysyaythooni…dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan ; innahuu lakum ‘aduwwummubiynun ; sesungguhnya, ia musuh yang nyata bagimu. (QS.  Al- Baqarah, 2: 209).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline