Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Menanti Kursi Wakil Bupati Ditempati

Diperbarui: 26 September 2019   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panitia saat bersiap ke Bandung (doc. Pri) 

Suhu Politik di Kabupaten Cirebon mulai menghangat,  pasca proses penjaringan bakal calon Wakil Bupati Cirebon usai di gelar oleh DPC PDI Perjuangan Kab. Cirebon, dan saat ini nama-nama bakal calon sudah di sampaikan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Barat untuk memasuki tahapan selanjutnya,  yaitu uji kelayakan dan kepatutan para calon wakil bupati tersebut. 

Indahnya perebutan kursi wakil bupati yang tanpa berdarah-darah sebelumnya.  Tanpa babak belur saat Pilkada kemarin,  kini kekosongannya, mengundang para penggila jabatan dengan dalih membangun daerah berebut kursi yang ditinggalkan oleh Drs. H Imron,  MAg yang saat ini menyandang gelar Plt. Bupati Cirebon. 

Kursi empuk Wakil Bupati Cirebon bukan saja menjadi kanca perebutan kader Partai,  namun juga memancing libido politik para birokrat dan ada juga para calon kepala daerah yang saat pilkada menjadi rival pasangan Sunjaya-Imron,  sebut saja ada Yayat Ruhyat, mantan Sekda Kab. Cirebon yang saat Pilkada serentak berpasangan dengan Rahmat,  namanya muncul di usulkan justru oleh pengurus  PAC PDI Perjuangan.

Dari kalangan politisi PDI Perjuangan yang sebelumnya digadang-gadang bahwa kursi wakil bupati milik kader partai pengusung,  kini mendadak was-was,  sebut saja ada Sophi Zulfia yang notabene Sekretaris DPC,  kemudian ada Hj. Wahyu Tjiptaningsih yang merupakan pengurus partai juga dan sekaligus istri dari mantan Bupati Cirebon Sunjaya yang sekarang sedang berurusan hukum terjaring OTT KPK, nampaknya turut was-was juga. 

Belum lagi dari 13 nama yang diusulkan ke DPD Partai,  ada pula yang daftar melalui DPD partai langsung,  seperti kuwu Carkim,  Heviana Supardi Mantan Istri Dedi Supardi (Alm.)  Nurasik tokoh NU Kab. Cirebon dan Budiman, menjadi makin bertambah saja para bakal calon yang menunggu durian runtuh mengenai kepalanya. 

Semoga para bakal calon dapat mengikuti semua proses yang sudah ditetapkan partai dengan penuh kesungguhan, uji kelayakan yang akan dilakukan oleh DPD partai beberapa hari kedepan merupakan uji kepatutan, dan kemampuan personal, karena calon wakil bupati kedepan haruslah sejalan dengan bupatinya,  apalagi tuk memperolehnya tanpa keringat deras untuk menggapainya. 

Lantas bagaimana setelah rekomendasi DPP turun,  tentu saja urusanya tak semudah membalikkan telapak tangan,  masih ada proses yang jauh lebih melelahkan. DPC partai akan dikirimi surat rekomendasi dari DPP antara satu sampai dua nama bakal calon untuk dibawa bupati ke DPRD kab. Cirebon yang selanjutnya akan dipilih dari dua nama tersebut menjadi Wakil Bupati Cirebon. 

Cost politik tentu saja tak dapat dihindari. Mengingat PDI Perjuangan bukan lagi mendominasi perolehan kursi di DPRD Kab. Cirebon,  Segala jurus kan dimainkan agar namanya dipilih oleh para anggota DPRD. 

Baru setelah dipilih oleh para anggota DPRD Kab. Cirebon pemenangnya mendapatkan kursi empuk wakil bupati dengan tanpa berdarah darah sebelumnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline