Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Puisi | Segelas Kopi Jumadi

Diperbarui: 15 Januari 2019   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. Picjoke.com dan (doc.pribadi)

Rintik senja halangi langkah kaki
Hujan deras kian menyelimuti
Bergegas mencari tempat berlindung diri
Berlari tak hiraukan luka di kaki

Sebuah bangunan akhirnya ku dapati
Keluarlah sesosok lelaki
Senyum manis membalas kata permisi
Sungguhlah ramah di senja ini

Perlahan di berikanlah kursi
Tak lupa aku pun berterima kasih
Bercerita kesana kemari
Menanti hujan tak kunjung berhenti

Namanya Jumadi
Ibunya bernama Juni
Bapaknya bernama Mardi
Begitu dia perkenalkan diri
Aku pun tertawa geli

Sungguh ramah Jumadi ini
Walaupun bukan saudara atau famili
Sifatnya perhatian sekali
Aku pun kagum dalam hati

Tibalah rasa dingin merasuki
Seluruh badan kedinginan sekali
Dengan cekatan Jumadi beraksi
Segelas kopi hitam hangatkan diri

Namanya Kopi Jumadi
Kopi hitam terseduh dengan hati
Saat menyuguhkan segelas kopi
Terlihat jelas muka Jumadi di air kopi

Saat hujan tak kunjung berhenti
Kopi Jumadi menjadi solusi
Panas, kental legit sekali
Nikmatnya sulit di ungkapkan kembali

Terima kasih Jumadi
Atas rumahnya tersinggahi
Atas kopi yang hangatkan raga ini
Atas hujan yang kini telah berhenti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline