Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Jangan Lelah Menanam Padi

Diperbarui: 1 Oktober 2018   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada rasa pilu di hati, saat saksikan kabar terkini, rasa duka menyayat hati, hingga berlinang air mata di pipi

Siapa yang tak bersedih, saat saksikan saudara kita dalam pedih, hati menangis lirih, ada luka nan perih.

Sebagai hati bermanusiawi, ada niat terangkai dalam hati, ingin rasanya sekedar berbagi, sebagai rasa wujud peduli.

Namun rasa itu mendadak terhenti, saat saksikan kabar terkini, penjarahan di sana - sini, seakan esok kita akan mati.

Hampir semua tak simpati, rasa empati melawan manusiawi, insan nan tak sabarkan diri, berlari karena ada yang dicari.

Percayalah itu karena situasi, bukan watak atau pun profesi yang mereka jalani, mereka hanya pertahankan diri, agar selalu menatap mentari.

Jangan lelah tuk berbuat manusiawi, lupakan atas mereka yang gelap hati, lihatlah banyaknya korban di sana - sini, mereka menantimu peduli.

Tengoklah para petani, tanpa lelah menanam padi, walau selalu banyak tikus di lumbung padi, baginya itu bukanlah berarti.

Karena dihatinya ribuan nyawa menanti, tak peduli tikus-tikus menjarah padi, tak goyahkan rasa manusiawi, mengalir selalu bersama kerasnya jeritan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline