Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Panen Raya di Beranda

Diperbarui: 9 Mei 2018   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Saat senja tak tentu arah, hati pun kian gundah, hari-hari tak lagi sumringah, hanya rasa beban dalam dada

Sebaris ibu-ibu sedang berpesta, atas berkah dalam panen raya, berbaris terduduk dalam beranda, tersenyum manis penuh canda

Padi di sawah ditanam sengaja, penuh harap disetiap senja, dipelihara agar tak berhama, agar panen pun melimpah

Namun lihatlah di berandah, tak di tanam namun berpanen raya, mungkin pola saat mandi saja, tak teratur mengurus kepala

Hama di kepala berpesta pora, saling canda bersama keturunanya, ibu-ibu meringis dalam panen raya, ada rasa gotong royong di sana

Satu-persatu hama di musnah, di gigit dengan penuh manja, ada pula di musnah dengan sadisnya, padahal yang salah siapa?

Menanti senja di berandah, berbaris berpanen raya, tiap senja menjadi pemandangan berharga, mencari hama hingga adzan magrib tiba




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline