Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Balada Bujangan

Diperbarui: 21 April 2018   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : thebudjang-sltg.blogspot.com

Andai saja Bang Rhoma tahu aku melakukan pembenaran,  atas syair lagu Bujangan, sungguh rasa malu menjalar seluruh tubuh, keluh lidah saat menikmati syair lagu penggambaran

"apa enaknya jadi bujangan, kemana-mana selalu sendirian, bantal guling menjadi teman, uang belanja tak jadi pikiran, oh bujangan...bujangan"

Ahh...syair itu kembali mengguncang seisi sanubari, di kala malam minggu kian sunyi, tanpa kamu di sisiku lagi, kau pergi lupa kembali

Namun aku bukanlah bujangan tak tahu diri, masih ada rasa kompromi, pada kaum hawa bila mendekati, takkan mungkin berbuat anarki,  apalagi hingga lupa diri

Biarlah rasa sepi menghinggapi, sunyi bagiku asupan energi, dan sendiri bukanlah kutukan Sang Illahi

Biarlah ku kan selalu menanti, pada kau dengan ikrar dan janji, walau terkadang kau menghindari, bagiku waktulah yang akan menjawabnya nanti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline