Entah harus mulai nulis darimana, dan entah harus menulis apa, walau di luaran ku lihat cahaya purnama, tak dapat membawa hatiku bahagia
Mungkin karena rasa berkecamuk di dalam dada, hingga panca indra tak bisa berbuat apa-apa, terdiam dalam siraman sinar purnama, terpaku hanya bisa menatap tanpa kata
Memang indah purnama sungguh mempesona, sinarnya menerangi malam jagat raya, namun aku harus berbuat apa? Sementara lidah keluh enggan berkata
Pada bulatnya bulan purnama, ku lihat burung malam berterbangan di angkasa, entah ke arah mana hendak di tujunya, aku masih diam seribu bahasa
Namun hati kecil seakan tak menerima, akan keadaan sebenarnya, berontak hingga sesakkan dada, ingin terbang tuk menggapainya
Ku sadari sebagai manusia biasa, tak berayah juga harta, namun di hatiku masih ada cinta, masih ada rasa tuk menggapai segala cita
Tuhan, benarkah burung malam itu akan kepadanya, kalau benar sampaikan salam rindu kepadanya, katakan aku masih mengharapkanya, dalam suka maupun duka kan selalu bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H