Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Badai Senja Belakang Kantor

Diperbarui: 22 Februari 2018   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nampak sungai belakang kantor meluap tak seperti biasanya (doc. Pribadi)

Sejenak segala aktivitas kerjaan semua tertunda,  saat halilintar seakan di atas genteng kantorku,  listrik mendadak padam,  bersamaan dengan datangnya gemuruh hujan yang sangat lebat. 

Memang curah hujan saat ini sedang Tinggi-tingginya, disetiap menjelang senja hingga petang dan malam menyapa,  baru hujan pun reda,  dengan menyisakan banyak kubangan,.genangan bahkan jalanan macet total karena sebagian ruas jalan tergenang air hujan yang datang dari pinggiran sawah dan perumahan warga. 

Seperti biasa,  langkah kaki pun tuk beranjak pulang kian tertunda,  maklum bukan roda empat yang ku bawa tapi roda dua yanh penuh sejarah bersama sang tercinta. 

Kini hujan beranjak meredah,  listrik yang padam pun kembali menyala,  kantor pun terang penuh bahagia,  karena lepas dari kegelapan menjelang senja. 

Namun saat segala perangkat hendak di nyalakan,  apa daya,  semua gagal menyala,  rupanya seperangkat alat-alat kantor yang menggunakan tenaga listrik semua tersambar petir saat hujan baru saja tiba. 

Tak ayal bencana menerpa,  CPU,  monitot,  pesawat telepon,  mesin fotocopy,  wifi dan printer yang terpasang dalam satu meja,  semua nyaris tak dapat di nyalakan,  alias padam karena sambaran petir yang maha dasyat masuk ke ruang kerja. 

Saya dan rekan hanya saling pandang,  atas segala peristiwa yang baru saja terjadi menjelang senja,  entah berapa rupiah harus perbaikan disaat tanggal yang tak lagi muda. 

Rasa penat sangat di rasa melihat segala perangkat tak lagi bisa dibuat kerja,  semua mematung dan terpaku dalam diam sembari menanti senja penuh harapan. 

Halaman belakang kantor dengan luapan sungai (doc. Pribadi)

Tak hanya di ruang kerja,  di halaman belakang kantor yang juga teraliri sungai,  arusnya cukup deras dan debet air pun datang tidak seperti biasanya,  maka air bah yang datang di halaman belakang cukup menjadi hiburan dan tontonan rekan-rekan yang lainnya,  sembari menanti hujan reda



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline