Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Dua Hari Dua Malam

Diperbarui: 3 Juli 2017   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat mata tak mau di pejamkan
Merah laksana biji saga
Perih teteskan air mata
Laksana batang pisang tertusuk panah

Segala rasa tumpah ruah dalam dada
Pikiran melayang entalah kemana
Siang teramat meradang
Malam jiwa menuntunnya bergadang

Sabtu ku bangun jam delapan
Sedari pagi banyaklah garapan
Di rumahku malam minggu penuh teman
Bergadang hingga terdengar suara adzan

Minggu pagi bergegas syawalan
Ke gunung jati laksanakan tahlilan
Agar hidup dalam ke tentraman
Dua puluh empat jam mata tak terpejam

Syawalan berakhir siang
Badan lemas kepala penuh bintang
Banyak hal harus ku pegang
Hingga malam gelap menjelang

Dua hari dua malam
Mataku tak tertidurkan
Banyaklah agenda harus di selesaikan
Rasakan hati penuh kenangan
Jiwanya melayang dalam angan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline