Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Mari Berkata

Diperbarui: 1 Juli 2017   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin larut saja
Sangatlah sulit pejamkan mata
Rasa dingin menusuk dada
Sunyinya malam makin terasa

Dalam diam bathinku meraba
Akan indahnya puisi yang kubaca
Barisan kata penuh makna
Rasa hati yang di rasa

Aku hanya bisa berkata
Kawan mulutmu kenapa
Apa yang kau rasa
Jangan diam segeralah berkata

Tak elok mulut terkunci
Dalam hati pasti ada rasa benci
Hapuskan kata mencaci
Jangan hanya di bulan suci

Jangan risau akan kuatnya mentari
Sang bayu juga pelahan tak kan berhenti
Cairkan suasana kebekuan hati
Desirankan angin sepanjang hari

Janganlah seperti batu karang
Angkuh akan ombak yang menyerang
Jadilah batu di pancuran pematang
Menjadi berlubang oleh tetesan air yang datang

Diam takkan menjadi kata
Bikin hati sulit tertata
Sudahilah puasa kata
Senyummu akan jadi cerita

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline