Lihat ke Halaman Asli

Dari Cinta Tanpa Batas

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

disebuah persimpangan.. aku terdiam menatap ujung jalan yang buram tanpa cahaya...
memikirkan apakah ini jalanku.. atau aku harus kembali mengulang langkah yang telah berlalu...
aku diam.. dan tetap terdiam..
hatiku lembut berbisik..
jika aku kembali.. maka semua sia - sia adanya...
jika aku melangkah.. bahkan aku tak tahu kemana langkah ini bermuara..
teguh hatiku menguat.. aku akan terus berjalan sampai kutemui surgaku..
mentari yang menemani hari - hari ku...
bulan yang menerangi gelap langkah malam ku...
senyum yang mengiri degup jantungku...
bahagia menghiasi tiap nafasku...
sampai kutemui sebuah ruang tanpa penghalang..
dan aku terpesona oleh pahatan alam...
ku alun langkah memasuki tirai bertahta kelakar..
dan kini aku jatuh terlalu dalam oleh pelukan...
dimusim penghujan.. baumu liar merasuki nadiku...
dimusim kemarau... panasmu membakar penuh jiwaku...
ya... aku disini.. aku disini saat ini..
dan entah sampai kapan aku berada disini...
senyum berganti tangis... tangis berganti senyum...
perih berganti bahagia....bahagia berganti perih...
meski tak sempurna seperti surga..
namun ini juga tak sekejam neraka..
inilah peraduanku.. disinilah akan aku habiskan seluruh sisa waktuku...
♡ dari cinta tanpa batas ♡

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline